Insiden Bendera Terbalik di Balai Kota Surabaya Jadi Sorotan, Lilik Hendarwati Tekankan Disiplin dan Ketelitian dalam Menghormati Merah Putih
Laporan: Ninis Indrawati
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia di Balai Kota Surabaya pada Minggu (17/8/25) sempat diwarnai insiden yang tak terduga. Saat prosesi pengibaran bendera berlangsung, Sang Merah Putih sempat terbalik sebelum akhirnya segera diperbaiki oleh petugas paskibraka. Meski hanya berlangsung singkat, momen tersebut menyita perhatian publik dan menjadi catatan penting dalam pelaksanaan upacara kemerdekaan.
Anggota DPRD Jawa Timur dari Dapil Surabaya, Lilik Hendarwati, menanggapi serius peristiwa itu. Menurutnya, pengibaran bendera Merah Putih bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan simbol penghormatan tertinggi terhadap jasa para pahlawan sekaligus lambang persatuan bangsa yang harus dijalankan dengan penuh kehati-hatian.
“Penghormatan Merah Putih bukanlah sekadar ritual tahunan. Setiap detail dalam upacara harus dilakukan dengan penuh kecermatan, disiplin, dan tanggung jawab,” ujar Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim yang akrab disapa Bunda Lilik, Senin (18/8/25).
Meski demikian, politisi PKS itu tetap memberikan apresiasi kepada petugas paskibraka dan panitia. Ia menyadari insiden tersebut bukanlah kesalahan yang disengaja, melainkan murni faktor teknis yang tak terhindarkan.
“Namun justru karena latihan panjang itulah kita belajar, bahwa kesempurnaan upacara sangat ditentukan oleh ketelitian dan ketenangan. Ke depan, hal ini harus jadi pelajaran agar lebih cermat,” tegasnya.
Sebagai seorang alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Lilik menekankan pentingnya menjadikan kejadian itu sebagai bahan refleksi bersama. Ia mengingatkan agar generasi muda yang mendapat kehormatan bertugas tetap menjaga semangat sekaligus mengasah kedisiplinan.
“Kecintaan pada tanah air bukan hanya diwujudkan dengan semangat, tetapi juga dengan sikap disiplin dan ketelitian dalam menjaga kehormatan Merah Putih,” imbuhnya.
Di akhir pesannya, Lilik berharap Surabaya bisa terus menjadi contoh dalam memuliakan simbol negara.
“Semoga Surabaya selalu menjadi teladan terbaik dalam memuliakan Merah Putih,” pungkasnya.
Dengan demikian, insiden kecil dalam upacara HUT RI ke-80 di Surabaya tidak hanya menjadi catatan teknis, melainkan pengingat akan pentingnya disiplin, ketenangan, dan rasa tanggung jawab dalam setiap penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih. (*)
Tinggalkan Balasan