Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » NEWS » Jejak Aktivisme Prabowo Subianto: Jejaring, Gie, dan Romantika Masa Muda

Jejak Aktivisme Prabowo Subianto: Jejaring, Gie, dan Romantika Masa Muda

  • account_circle Redaksi SG
  • calendar_month Sen, 7 Apr 2025
  • comment 0 komentar

Catatan harian Soe Hok Gie menyimpan nama Prabowo Subianto. Di antara diskusi politik, kegiatan LSM, dan perjalanan ke Bandung, terurai fragmen masa muda sang jenderal: idealis, lincah, namun disebut “self interest”.

Editor: Wahyu Widodo

Jakarta | SuaraGlobal.com – Di mata publik, Prabowo Subianto dikenal sebagai perwira tinggi, eks Danjen Kopassus yang menjelma menjadi politisi nasional. Tapi siapa sangka, di masa mudanya, Prabowo pernah berkelindan dalam lingkar aktivisme. Bersama Soe Hok Gie—mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia yang keras mengkritik Orde Lama—Prabowo muda mencicipi atmosfer diskusi, kritik, dan bahkan pendirian LSM.

Jalinan itu terekam dalam Catatan Seorang Demonstran, buku harian Gie yang terbit setelah ia wafat. Dalam beberapa bagian, nama Prabowo muncul. Gie menyebutnya dengan sapaan akrab: “Bowo”. Mereka kerap bertemu dan berdiskusi, terutama di tahun-tahun awal Orde Baru, saat suhu politik nasional masih hangat oleh transisi kekuasaan dari Sukarno ke Soeharto.

Pada 7 Mei 1969, Gie mencatat kegiatannya berkeliling bersama Bowo ke Departemen Luar Negeri, Lembaga Ketahanan Nasional, hingga Hankam. Usai itu, mereka berkumpul di rumah Gie bersama beberapa kawan: Didit, Tjarlie, dan Jopie. Beberapa hari kemudian, 15 Mei, Gie menghadiri acara di rumah Sumitro Djojohadikusumo—ayah Prabowo—bersama tokoh Sjahrir. Tiga hari berselang, Gie, Prabowo, dan kawan-kawan meluncur ke Bandung. Di sana, hubungan mereka diuji.

“Saya punya kesan Bowo tetap remaja yang kehilangan romantiknya dan sifatnya agak self interest,” tulis Gie. Ia mengeluhkan sikap Prabowo yang dinilainya kurang menghargai perasaan seorang teman perempuan mereka, Nikky. Namun, di balik kekesalan itu, Gie tetap melanjutkan percakapan panjang dengan Prabowo hingga larut malam. “Mulai dari Korps Pioneer Prabowo hingga persoalan pribadi,” tulisnya lagi.

Pada 25 Mei 1969, Gie kembali menyentil karakter Bowo dalam catatannya. “Ia cepat menangkap persoalan dengan cerdas tapi naif. Mungkin kalau ia berdiam 2–3 tahun dan hidup dalam dunia nyata, dia akan berubah.”

Meski begitu, hubungan keduanya terbilang dekat. Saat Gie meninggal di puncak Semeru, 16 Desember 1969, Prabowo disebut sebagai salah satu anak muda yang ikut menyerahkan karangan bunga di pemakamannya.

Jejak LSM dan Korps Pioneer

Prabowo menyebut keterlibatannya dalam lembaga swadaya masyarakat dimulai sejak usia 17 tahun. Dalam wawancaranya dengan kantor berita Antara tahun 2014, ia menyatakan telah membentuk LSM Pembangunan bersama mahasiswa dan pemuda. “Saya sudah berurusan dengan desa sejak usia 17 tahun,” kata pria kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1951, itu.

Kegiatan tersebut ia lanjutkan lewat organisasi bernama “Korps Pioneer”. Saat masuk militer, ia mewajibkan setiap tentara membuka lahan pertanian sebagai bagian dari kontribusi terhadap desa. Namun, peran Prabowo di dunia LSM nyaris tak terdokumentasikan secara luas. Bahkan dalam sejarah LSM di Indonesia, kiprahnya di era 1960-an lebih merupakan fragmen personal yang hanya tercatat dalam buku harian Soe Hok Gie.

Antara Gie dan PSI

Jalinan Prabowo dengan dunia aktivisme tak bisa dilepaskan dari sang ayah, Sumitro, seorang teknokrat dan politisi Partai Sosialis Indonesia (PSI). Di masa itu, Gie juga kerap disebut-sebut memiliki kedekatan dengan PSI. Namun, kedekatan itu tidak membuatnya menahan kritik. Ia bahkan pernah menyebut tokoh PSI seperti Rosihan Anwar sebagai pribadi yang “dingin dan kaku”.

Rosihan membalas kritik itu dalam Sejarah Kecil Indonesia. Ia menyindir Gie sebagai orang yang tidak tahu berterima kasih, bahkan menyebut Gie menghindar saat mereka berpapasan di Monas.

Namun Gie tetap tak tunduk. Ia menulis, berdiskusi, dan bergaul dengan banyak kalangan. Di antara nama-nama itu, terselip seorang anak muda dari keluarga elit birokrat: Prabowo Subianto.

Romantika Sebelum Seragam

Fragmen masa muda Prabowo di buku harian Gie bukan sekadar catatan biasa. Ia menyibak sisi Prabowo yang jarang terungkap—bukan sebagai jenderal, bukan sebagai politisi, tapi sebagai remaja idealis yang sedang mencari bentuk. Seseorang yang—meminjam istilah Gie—cepat menangkap persoalan, tapi belum matang dalam menyelaminya.

Kini, puluhan tahun sejak nama “Bowo” tertulis di balik halaman-halaman Catatan Seorang Demonstran, sosok itu telah menempati kursi kekuasaan. Tapi jejaknya di masa muda—bersama Gie, LSM, dan diskusi-diskusi kecil—masih tersisa sebagai sepotong narasi yang ikut membentuk siapa Prabowo hari ini. (*)

  • Penulis: Redaksi SG

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

  • KONI Jateng Pastikan Persiapan Porprov Jateng XV 2018 di Solo Telah Matang

    KONI Jateng Pastikan Persiapan Porprov Jateng XV 2018 di Solo Telah Matang

    • calendar_month Rab, 10 Okt 2018
    • account_circle Redaksi SG
    • 0Komentar

    Audiensi KONI Jateng bersama Walikota Solo kepada Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P., di Rumah Dinas Gubernur (Puri Gadeh), Rabu (10/10/2018). (Foto: Dok. HMS) Semarang, Beritaglobal.net – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Tengah memastikan persiapan gelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jateng XV 2018 yang akan dihelat di Solo pada 18 – 25 […]

  • Sidak BBM Jelang Lebaran, Polres Kediri Kota Pastikan Kualitas dan Ketersediaan di SPBU

    Sidak BBM Jelang Lebaran, Polres Kediri Kota Pastikan Kualitas dan Ketersediaan di SPBU

    • calendar_month Sen, 10 Mar 2025
    • account_circle Redaksi SG
    • 0Komentar

    Laporan: Ninis Indrawati KEDIRI | SUARAGLOBAL.COM – Menjelang Idul Fitri 1446 H, Kepolisian Resor (Polres) Kediri Kota bersama instansi terkait menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah hukumnya. Langkah ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan dan kualitas bahan bakar minyak (BBM) tetap terjaga selama Ramadan hingga perayaan Lebaran. Sidak […]

  • Kenapa XRP Naik Drastis? Ini 5 Katalis Pentingnya!

    • calendar_month Sel, 3 Des 2024
    • account_circle Redaksi SG
    • 0Komentar

    Harga XRP telah mengalami lonjakan yang signifikan dalam beberapa waktu terakhir, mencapai harga tertinggi dalam enam tahun terakhir, yaitu $2,48.  Meskipun masih di bawah rekor harga tertinggi tahun 2018 yang mencapai $3,40, ada sejumlah faktor yang dapat mendorong XRP naik lebih tinggi lagi di masa depan.  Dari kemenangan Donald Trump hingga potensi peluncuran ETF XRP, […]

  • Teka-Teki Kecelakaan Maut di Tapian Dolok: Tim INAFIS Buru Identitas Korban, Pelaku Kabur Misterius

    Teka-Teki Kecelakaan Maut di Tapian Dolok: Tim INAFIS Buru Identitas Korban, Pelaku Kabur Misterius

    • calendar_month Rab, 11 Sep 2024
    • account_circle Redaksi SG
    • 0Komentar

      Istimewa Laporan: S Hadi Purba SIMALUNGUN | SUARAGLOBAL.COM – Pada Senin, 9 September 2024, sekitar pukul 05.00 WIB, kecelakaan lalu lintas tragis terjadi di jalan umum KM 11-12 jurusan Pematangsiantar-Medan, tepatnya di Nagori Batu Silangit, Kecamatan Tapian Dolok, Kabupaten Simalungun. Seorang pejalan kaki, yang identitasnya belum diketahui, meninggal dunia di tempat kejadian. Tim INAFIS […]

  • Bupati Sidoarjo Subandi Sidak Jembatan Rusak di Banjarsari, Percepat Perbaikan Darurat Jelang Lebaran

    Bupati Sidoarjo Subandi Sidak Jembatan Rusak di Banjarsari, Percepat Perbaikan Darurat Jelang Lebaran

    • calendar_month Sel, 25 Mar 2025
    • account_circle Redaksi SG
    • 0Komentar

    Laporan: Ninis Indrawati SIDOARJO | SUARAGLOBAL.COM – Bupati Sidoarjo, H. Subandi, turun langsung meninjau kondisi jembatan rusak di Desa Banjarsari, Kecamatan Buduran. Inspeksi mendadak (sidak) ini dilakukan guna memastikan langkah cepat dalam penanganan infrastruktur yang membahayakan keselamatan pengguna jalan. Didampingi Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (PUBM), Camat Buduran, serta Kepala Desa Banjarsari, Bupati Subandi meninjau […]

  • Menteri ATR/Kepala BPN: Tahun 2018 Pemerintah Keluarkan Sebanyak 332.000 Sertifikat Hak Atas Tanah

    Menteri ATR/Kepala BPN: Tahun 2018 Pemerintah Keluarkan Sebanyak 332.000 Sertifikat Hak Atas Tanah

    • calendar_month Rab, 17 Okt 2018
    • account_circle Redaksi SG
    • 0Komentar

    Menteri ATR/Kepala BPN saat melaporkan sertifikasi bidang tanah di Jakarta kepada Presiden RI Joko Widodo, pada acara penyerahan 10.000 sertifikat hak atas tanah, di Lapangan Kawasan Berikat Nusantara, Marunda, Jakarta Utara, Rabu (17/10/2018). (Foto: Humas Kementrian ATR/BPN) Jakarta, Beritaglobal.net – Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil mengemukakan, tahun ini […]

expand_less