Keteladanan dari Rumah: Cak Eri Tekankan Peran Ayah dalam Pendidikan Anak

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Komitmen Pemerintah Kota Surabaya dalam membangun generasi muda yang tangguh dan berakhlak kembali ditunjukkan melalui penguatan peran keluarga, khususnya ayah. Dalam kegiatan Sekolah Orang Tua Hebat yang digelar pada Senin (27/5/25) di Gedung Sumber Karya Wigati, Tambak Segaran Wetan, RW 08, Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi secara tegas mengajak para ayah untuk lebih aktif terlibat dalam pendidikan dan pengasuhan anak.

Acara yang diinisiasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Surabaya ini dihadiri oleh ratusan orang tua. Dalam sambutannya, Cak Eri – sapaan akrab Wali Kota – menekankan pentingnya peran ayah sebagai figur utama dalam pembentukan karakter anak, bukan sekadar sebagai pencari nafkah.

Baca Juga:  Gas Kopling: Strategi Inovatif Polres Madiun Ciptakan Suasana Aman Jelang Pilkada 2024

“Sering kali kita lupa bahwa ayah bukan hanya pencari nafkah, tapi juga penentu arah. Anak membutuhkan figur ayah yang hadir, mendengar, dan membimbing,” ungkapnya disambut antusias para peserta.

Lebih jauh, ia menyampaikan bahwa kehadiran emosional seorang ayah sangat menentukan tumbuh kembang mental anak. Ia mencontohkan dari pengalaman pribadinya sebagai seorang ayah, bagaimana pendekatan penuh empati dan komunikasi terbuka menjadi kunci dalam membangun kedekatan dengan anak-anaknya.

“Pendidikan anak bukan hanya tanggung jawab ibu. Ketika ayah memberikan kebahagiaan kepada istrinya, maka istri akan mendidik anak-anak dengan penuh kasih sayang. Dari keluarga yang harmonis, akan lahir anak-anak yang bahagia dan berprestasi,” jelas Cak Eri.

Baca Juga:  Bupati Banyuwangi Salurkan Rp4,41 Miliar BLT DBHCT untuk 2.450 Keluarga: Meringankan Beban Ekonomi Buruh Tani dan Pabrik Rokok

Dalam sesi tersebut, Cak Eri juga menyinggung berbagai permasalahan sosial yang kerap menjerat remaja, seperti tawuran, penyalahgunaan lem dan narkoba, hingga pergaulan bebas. Ia menyebutkan bahwa salah satu akar masalahnya adalah kurangnya kontrol dan perhatian dari orang tua, khususnya ayah.

“Kalau anak lebih nyaman curhat ke temannya daripada ke orang tuanya, itu sudah menjadi tanda alarm. Artinya, hubungan emosional belum terbentuk dengan baik,” tegasnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Kepala DP3A Kota Surabaya, Ida Widayati, serta jajaran camat, lurah, tokoh masyarakat, ketua PKK, dan ketua RW/RT setempat. Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan materi praktis seputar pengasuhan berbasis kasih sayang, membangun komunikasi efektif dalam keluarga, serta penguatan peran ayah dalam mendampingi anak menghadapi tantangan zaman.

Baca Juga:  Presiden Prabowo dan Menko AHY Bahas Strategi Nasional Tangani Sampah: Gerakan Indonesia Bersih Diluncurkan

Dengan semangat kolaboratif, Cak Eri berharap agar melalui Sekolah Orang Tua Hebat, akan lahir lebih banyak keluarga yang kuat dan sadar peran. Ia menutup kegiatan tersebut dengan pesan mendalam tentang pentingnya kehadiran orang tua yang utuh—secara fisik, emosional, dan spiritual.

“Anak adalah amanah. Mari kita didik mereka dengan cinta, dengan keteladanan, dan dengan kehadiran kita sebagai orang tua sepenuhnya,” pungkasnya.

Program Sekolah Orang Tua Hebat menjadi cerminan nyata bagaimana pemerintah kota tidak hanya fokus pada pembangunan infrastruktur, tetapi juga pembangunan karakter melalui peran sentral keluarga. Surabaya terus bergerak menuju kota yang tidak hanya maju secara fisik, tetapi juga hangat secara sosial dan spiritual. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!