Kolaborasi Pascalebaran: Muh Haris Apresiasi Gagasan Strategis Gubernur Jateng
Laporan: Wahyu Widodo
SEMARANG | SUARAGLOBAL.COM — Sebuah langkah kolaboratif strategis dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui penyelenggaraan acara Halal Bihalal yang menghadirkan para wakil rakyat dari Forum Senayan Peduli Jawa Tengah. Acara yang digelar di Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah pada Rabu (9/4/25) itu turut dihadiri oleh Anggota Komisi XII DPR RI dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah I, Muh Haris.
Dalam sambutannya, Muh Haris memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif Gubernur Jawa Tengah yang tidak hanya menjadikan forum tersebut sebagai ajang silaturahmi pasca-Idulfitri, tetapi juga sebagai sarana strategis membangun dialog konstruktif antara Pemerintah Provinsi dengan para legislator pusat.
“Saya sangat mengapresiasi gagasan Pak Gubernur. Forum ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi menjadi momentum penting untuk menyatukan langkah demi kemajuan Jawa Tengah,” ujar Haris di hadapan para peserta forum.
Politisi yang dikenal aktif memperjuangkan isu pembangunan daerah ini menilai, forum semacam ini menjadi jembatan penting untuk memadukan visi dan program pembangunan, terutama dalam memaksimalkan potensi lokal sekaligus mengurai persoalan krusial yang dihadapi Jawa Tengah.
Salah satu isu strategis yang disorot Muh Haris adalah potensi besar Jawa Tengah di sektor sumber daya alam, khususnya mineral dan batu bara (minerba). Ia menggarisbawahi bahwa revisi terbaru terhadap Undang-Undang Minerba pada tahun 2025 menjadi peluang besar bagi daerah untuk mengelola kekayaan alam secara lebih inklusif.
“Jawa Tengah memiliki potensi besar di sektor minerba. Dengan revisi UU Minerba yang memberikan akses kepada koperasi, UMKM, hingga ormas keagamaan, kita harus pastikan pengelolaan ini berdampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.
Namun, Haris juga mengingatkan bahwa potensi minerba tidak boleh membuat daerah abai terhadap persoalan lingkungan yang semakin mendesak. Salah satu isu yang ia angkat secara serius adalah persoalan pengelolaan sampah di wilayah Jawa Tengah.
“Sampah bukan hanya soal lingkungan, tapi juga kesehatan dan ekonomi masyarakat. Kita perlu mendorong kolaborasi lintas sektor, termasuk memanfaatkan teknologi pengolahan seperti RDF (Refuse-Derived Fuel) dan memperkuat peran masyarakat melalui program bank sampah serta edukasi berkelanjutan,” katanya.
Muh Haris mengakhiri pernyataannya dengan ajakan kepada seluruh elemen masyarakat, baik pemerintah, legislatif, dunia usaha, maupun organisasi sosial dan keagamaan, untuk terus membangun Jawa Tengah dengan pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan. Menurutnya, kolaborasi yang erat antara Senayan dan daerah adalah kunci untuk mewujudkan pembangunan yang adil dan merata di Jawa Tengah.
“Kita butuh harmoni antara kebijakan pusat dan kebutuhan daerah. Sinergi ini yang akan membawa Jawa Tengah pada lompatan kemajuan yang kita cita-citakan bersama,” tutupnya.
Acara Halal Bihalal tersebut menjadi penanda awal dari semangat baru dalam hubungan antara DPR RI dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah—yakni sinergi untuk solusi konkret demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. (*)
Tinggalkan Balasan