Kolaborasi Polri dan Pondok Pesantren, Strategi Baru Menuju Swasembada Jagung Nasional

Laporan: Ninis Indrawati

JOMBANG | SUARAGLOBAL.COM – Upaya besar menuju swasembada pangan terus digalakkan di berbagai daerah. Salah satu gebrakan terbaru datang dari kolaborasi antara Polri dan pondok pesantren dalam program penanaman jagung serentak di berbagai wilayah Indonesia.

Kegiatan ini dipusatkan di lahan seluas 10 hektare milik Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Penanaman jagung tersebut dipimpin langsung oleh Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol. Dedi Prasetyo, mewakili Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kegiatan ini juga terkoneksi secara virtual dengan ratusan pondok pesantren lainnya di seluruh Indonesia.

Baca Juga:  Kolaborasi BNPB dan Pemerintah Swiss: Menguatkan Sistem Peringatan Dini Banjir Lahar Gunung Semeru

Menurut Irwasum, program ini melibatkan sekitar 264 pondok pesantren di Jawa Timur dengan total luas lahan yang disiapkan mencapai 500 hektare. Secara nasional, penanaman jagung pada kuartal ketiga ini ditargetkan menjangkau 200.000 hektare lahan.

“Kita menggerakkan seluruh kekuatan bangsa, termasuk lembaga pendidikan keagamaan seperti pesantren, untuk bersama-sama menciptakan ketahanan pangan yang kuat,” ujar Komjen Dedi.

Kolaborasi ini bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, Polri juga bersinergi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui program pemanfaatan lahan perhutanan sosial. Dari target 700.000 hektare, saat ini telah ditanami jagung di lahan seluas 330.000 hektare.

Baca Juga:  Kapolda Jatim Resmikan Pusat Layanan Terpadu di RS Bhayangkara: Perlindungan Perempuan dan Anak Kini Satu Atap

Total akumulasi luas tanam jagung yang telah tercapai hingga kuartal ini mencapai 440.000 hektare, bagian dari target nasional 1 juta hektare. Jika target tersebut sukses tercapai, Polri memperkirakan hasil panen jagung tahun ini bisa menyentuh angka 4 juta ton, meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya.

Baca Juga:  Polisi Dekat dengan Warga, Polres Nganjuk Gelar Pasar Murah di CFD dan Diserbu Pembeli

“Ini bukan hanya soal pertanian, tapi tentang masa depan bangsa. Jika kebutuhan pangan bisa dipenuhi sendiri, maka kemandirian nasional makin kuat,” tegas Komjen Dedi, yang saat ini juga dipercaya menjabat sebagai Wakapolri.

Melalui pendekatan yang inklusif dan melibatkan pesantren, Polri menunjukkan bahwa ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama seluruh elemen masyarakat. Program ini sekaligus menjadi bukti bahwa lembaga keamanan juga dapat berkontribusi aktif dalam pembangunan sektor strategis seperti pertanian. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!