KPK Dorong Budaya Anti Korupsi:  “Biasakan yang Benar” di Kalangan Pelajar: Literasi Jadi Pondasi Integritas Bangsa

Laporan: Yuanta

JAKARTA | SUARAGLOBAL.COM — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus memperluas upaya pendidikan antikorupsi dengan menyasar generasi muda tingkat pelajar. Melalui program “Biasakan yang Benar (BYB)”, KPK mengajak ratusan pelajar sekolah menengah membangun karakter kejujuran dan integritas sejak dini. Kegiatan ini berlangsung di Gedung Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Jakarta, Kamis (6/11/25).

Program yang digagas oleh Direktorat Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi (Soskam) KPK tersebut diisi rangkaian kegiatan edukasi kreatif, mulai dari Talkshow Antikorupsi, Klinik Antikorupsi, hingga Panggung Integritas yang menampilkan praktik nilai kejujuran dalam kehidupan nyata. Pendekatan ini dinilai efektif untuk memperkenalkan nilai integritas melalui pengalaman yang dekat dengan keseharian pelajar.

Baca Juga:  Kepolisian Polres Banjarnegara Pasang Sepanduk Peringatan Bencana DiBerbagai Tempat

Direktur Soskam KPK, Amir Arief, menekankan bahwa karakter antikorupsi tidak terbentuk secara instan, melainkan tumbuh dari kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari.

“Integritas itu tumbuh dari hal-hal sederhana, seperti membiasakan diri membaca ataupun berbagi praktik baik,” ujarnya dalam sesi talkshow.

Amir menjelaskan, budaya literasi memiliki peran penting dalam membentuk kedisiplinan berpikir dan perluasan wawasan moral pelajar.

“Refleksi kita di masa depan sering kali dipantik oleh minat kecil di masa sekarang,” ungkapnya.

Baca Juga:  Langkah Suci dari Bangkalan: Bupati Lepas Ratusan Jamaah Haji dengan Doa dan Harapan

Ia juga mengutip pesan Khalifah Ali bin Abi Thalib, bahwa orang yang jujur akan memperoleh rasa hormat, kepercayaan, dan cinta dari lingkungannya.

“Nilai-nilai ini juga yang menjadi dasar perilaku baik selalu ada di sekeliling kita,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Perpusnas RI, E. Aminudin Aziz, menegaskan bahwa literasi bukan hanya soal kemampuan membaca, tetapi juga kemampuan menyaring informasi dan membentuk cara pandang moral.

“Dengan membaca, kita membuka ruang untuk berpikir jernih, menumbuhkan empati, dan belajar membedakan benar serta salah,” tegasnya.

Melalui gerakan Biasakan yang Benar, KPK berharap nilai kejujuran tidak hanya diajarkan, tetapi dibiasakan, sehingga membentuk budaya kolektif di lingkungan sekolah.

Baca Juga:  53 Kecamatan di Sulawesi Selatan Terendam Banjir, Ribuan Warga Mengungsi

KPK menargetkan program ini dapat mengakar di lembaga pendidikan sebagai fondasi terbentuknya generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga kuat secara moral, santun dalam perilaku, dan tangguh dalam mempertahankan kebenaran.

Program ini menjadi salah satu upaya berkelanjutan KPK dalam langkah pencegahan korupsi melalui pembentukan mindset generasi muda, dengan harapan kelak Indonesia memiliki sumber daya manusia yang tidak hanya cerdas, namun berkarakter lurus dan berintegritas. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!