Lapas Namlea Jemput Bola: Skrining Kesehatan dan Cegah Penyakit Menular di Balik Jeruji

Laporan: Fajrin Nirwan Salasiwa

NAMLEA | SUARAGLOBAL.COM — Dalam upaya mewujudkan layanan kesehatan yang merata bagi seluruh penghuni lembaga pemasyarakatan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Namlea melakukan skrining kesehatan secara proaktif kepada para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Selasa (29/7/25). Kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari pemenuhan hak-hak dasar WBP, sebagaimana diatur dalam Pasal 9 Undang-Undang Pemasyarakatan Nomor 22 Tahun 2022, yang menjamin hak WBP untuk mendapatkan perawatan jasmani maupun rohani.

Kegiatan skrining ini dilakukan di klinik Lapas Namlea dengan pendekatan jemput bola, yaitu petugas aktif mendatangi dan memeriksa kesehatan WBP yang memerlukan layanan medis. Kepala Subseksi Pembinaan, Mustafa La Abidin, menyampaikan bahwa kesehatan para WBP menjadi perhatian utama, terutama dalam mencegah penyebaran penyakit menular.

Baca Juga:  Komplotan Pencuri Mobil di Puskesmas Balerejo Dibekuk, Polisi Amankan Barang Bukti 

“Sekarang kami sudah punya klinik untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada Warga Binaan. Hari ini kebetulan ada lima Warga Binaan yang kami periksa kesehatannya dikarenakan mengalami gangguan kesehatan ringan sekaligus melakukan skrining terhadap kemungkinan adanya penyakit-penyakit yang diderita,” terang Mustafa saat mengawasi kegiatan.

Mustafa menambahkan bahwa sistem jemput bola merupakan strategi rutin yang diterapkan Lapas Namlea untuk menangani keluhan kesehatan para WBP secara cepat dan tepat. Bentuk penanganannya disesuaikan dengan kondisi masing-masing pasien.

Baca Juga:  Tangis Haru di Mapolres: Tiga Korban Curanmor Pelabuhan Tanjungperak Pulang Bawa Kendaraan

“Apabila ada Warga Binaan yang sakit ringan seperti batuk, flu, dan demam akan kami berikan terapi oral atau obat-obatan terlebih dahulu. Kalau gejalanya tidak juga membaik dan disertai riwayat penyakit berat, akan kami rujuk ke rumah sakit terdekat,” jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan skrining ini melibatkan kerja sama dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas Sawa. Petugas kesehatan Lapas, Fransky Uneputty, bersama tim dari puskesmas, melakukan pemeriksaan kesehatan dasar serta skrining penyakit menular seksual (PMS), dengan fokus pada deteksi dini sifilis.

Baca Juga:  Salatiga SAKTI: Strategi Akselerasi Sanitasi Aman, Bugel Jadi Pilot Project Percontohan

“Kami periksa kesehatannya di mana ada beberapa yang mengalami gejala flu dan batuk. Selebihnya kami juga lakukan pemeriksaan penyakit IMS, yakni sifilis, untuk mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut di lingkungan blok Warga Binaan,” ungkap Fransky.

Langkah ini tidak hanya sebagai wujud tanggung jawab negara terhadap kesehatan para WBP, namun juga bagian dari upaya preventif demi menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang sehat, aman, dan manusiawi.

Pihak Lapas Namlea menegaskan bahwa kegiatan seperti ini akan terus berlanjut secara berkala, seiring dengan komitmen pembinaan dan pemeliharaan hak dasar Warga Binaan sesuai regulasi yang berlaku. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!