Mantap! Pengobatan Tradisional Melalui Terapi Telur Bisa Menyembuhkan Berbagai Macam Penyakit
![]() |
Wawan (Anom Jogja) Saat Meberikan Terapi Kepada Pasien |
Laporan: W Widodo
YOGYAKARTA | SUARAGLOBAL.COM – Telur, selain menjadi salah satu menu lauk-pauk yang umum di meja makan, ternyata memiliki potensi lebih dalam sebagai alat terapi. Di Jogja, seorang praktisi bernama Wawan (60), yang berasal dari Taman Siswo Yogyakarta, telah mengungkapkan bahwa telur ayam kampung dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit.
Wawan telah mengembangkan pengobatan ini selama 20 tahun terakhir, dengan menggunakan telur ayam kampung tanpa bantuan alat lainnya sebagai perantara terapi. “Proses terapinya adalah dengan menempelkan ujung telur ke titik-titik syaraf refleksi yang ada di kaki,” ungkap Wawan saat ditemui di Parkiran depan Bank Indonesia Yogyakarta pada Sabtu (16/3/2024) malam.
Terapi ini diklaim dapat mengobati berbagai macam keluhan, seperti stroke, maag, vertigo, diabetes, migrain, reumatik, serta penyakit lainnya. Bahkan, Wawan, yang juga pemilik channel YouTube @anomjoja754, menjelaskan bahwa terapi ini telah sukses mengatasi penyakit jantung, penyumbatan darah, pegal linu, ambeien, dan sejumlah masalah kesehatan lainnya.
Praktik ini bukanlah inovasi baru, melainkan sebuah warisan budaya dari nenek moyang Wawan. Meski awalnya hanya mengamati neneknya, setelah kepergiannya, Wawan memutuskan untuk mempelajari lebih dalam dan melanjutkan profesinya. “Awalnya cuma melihat nenek. Setelah nenek meninggal, saya belajar dan meneruskan profesinya,” ujar Wawan.
Praktik terapi telur ini bukan hanya sekadar upaya penyembuhan, tetapi juga menjadi bagian penting dari warisan budaya nenek moyangnya yang telah berlangsung turun-temurun. Salah satu pasien, Mulyawan, mengaku merasakan manfaatnya setelah satu kali terapi. “Lumayan mas. Baru kali ini langsung enak,” katanya.(*)
Terapi alternatif menggunakan telur ayam kampung ini menunjukkan bahwa tradisi kuno masih memiliki tempat yang penting dalam upaya menjaga kesehatan masyarakat. (*)
Tinggalkan Balasan