MBG Jadi Fondasi Generasi Emas 2045, Muh Haris: Dari Kabupaten Semarang untuk Indonesia

Laporan: Wahyu Widodo

KAB SEMARANG | SUARAGLOBAL.COM – Anggota DPR RI Dr. Muh Haris, SS., M.Si menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto bukan sekadar program sosial, melainkan sebuah strategi nasional untuk meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa. Program ini disebutnya sebagai “ujung tombak Generasi Emas 2045”, yang menyasar anak didik, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Semarang, (27/09/25).

“Dukungan masyarakat adalah kunci. Besar atau kecil, setiap kontribusi akan memperkuat pelaksanaan program ini. MBG hadir untuk memastikan generasi kita tumbuh sehat, cerdas, dan memiliki daya saing global,” tegas Muh Haris dalam sambutannya.

Baca Juga:  Ngaos Al-Qur’an di Rutan Salatiga: Menebar Cahaya Iman, Merajut Harapan

Dukungan Pemerintah Daerah

Camat Pabelan, Masyudi, S.H., menegaskan komitmen penuh pemerintah daerah dalam mendukung jalannya program. Ia menjelaskan bahwa semua tahapan produksi makanan di Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) dilakukan secara ketat, mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengolahan, hingga distribusi.

“Setiap porsi makanan disiapkan dengan gizi seimbang, higienis, dan sesuai standar nasional. Kami pastikan program ini benar-benar memberi manfaat bagi anak-anak, ibu hamil, maupun ibu menyusui,” ujarnya.

Dorong Ekonomi Lokal dan Ketahanan Pangan

Baca Juga:  Menjembatani Masa Depan Global: Dinas Pendidikan Jatim dan Namhae University Jalin Kemitraan Strategis Pendidikan Vokasi

Sementara itu, Teguh Suparngadi, S.E., Tenaga Ahli Bidang Promosi dan Kerjasama Badan Gizi Nasional (BGN), menambahkan bahwa MBG tidak hanya menjawab masalah gizi, tetapi juga membawa dampak ekonomi positif.

“Program ini memanfaatkan bahan baku lokal. Artinya, MBG tidak hanya menurunkan angka stunting, tetapi juga memperkuat ketahanan pangan daerah, membuka peluang usaha baru, dan menciptakan lapangan kerja. Inilah wujud nyata kemandirian bangsa,” jelas Teguh.

Lebih jauh, ia menyebut bahwa menu makanan MBG dirancang langsung oleh ahli gizi lokal. Dengan begitu, selain menjaga kecukupan gizi dan keamanan pangan, program ini juga memberdayakan masyarakat sekitar melalui rantai produksi yang berbasis kearifan lokal.

Baca Juga:  ASN Salatiga Dituntut Inovatif dan Beretika: Pj. Wali Kota Yasip Khasani Lantik Sembilan Pejabat Administrator

Menuju Indonesia Emas 2045

Hadirnya MBG di Kabupaten Semarang menjadi sinyal positif bahwa program ini mampu menjangkau hingga lapisan masyarakat terkecil. Dukungan dari berbagai pihak mulai dari DPR RI, pemerintah daerah, hingga Badan Gizi Nasional diyakini akan memperkuat fondasi dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045.

Dengan kombinasi antara gizi sehat, kemandirian pangan, dan keterlibatan masyarakat, MBG diharapkan mampu melahirkan generasi unggul yang siap bersaing di tingkat global. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!