Menanam Akhlak, Menuai Pemimpin: Khofifah Sebut Guru TK Muslimat NU Penentu Bangsa
Judul Berita:
Laporan: Ninis Indrawati
MALANG | SUARAGLOBAL.COM — Guru Taman Kanak-Kanak Muslimat Nahdlatul Ulama (IGTKM NU) disebut sebagai penentu masa depan bangsa oleh Gubernur Jawa Timur sekaligus Ketua Umum Dewan Pembina Pimpinan Pusat Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa. Pujian itu ia sampaikan dalam rangkaian peringatan Hari Lahir ke-79 Muslimat NU dan pelantikan 33 Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU se-Kabupaten Malang yang digelar di Universitas Islam Malang / UNISMA (17/05/25).
Acara yang dihadiri lebih dari 3.000 anggota Muslimat NU dan guru IGTKM NU ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus penguatan peran strategis para guru TK Muslimat NU sebagai pendidik generasi awal. Dalam sambutannya, Khofifah menyampaikan bahwa para guru TK Muslimat NU tidak hanya mengajarkan huruf dan angka, tetapi juga membentuk karakter dan akhlak anak-anak sejak dini.
“Guru TK Muslimat NU bukan sekadar pendidik, mereka adalah pembentuk masa depan bangsa. Bisa jadi anak-anak yang mereka bimbing hari ini adalah calon bupati, gubernur, menteri, bahkan presiden di masa depan,” kata Khofifah dengan penuh semangat.
Mengutip keteladanan Syekh Abdul Qodir Al-Jaelani dalam menghormati ibunya, Khofifah menekankan pentingnya peran doa dan didikan para guru dalam membentuk pribadi anak-anak. Ia menyebut keberkahan profesi guru sebagai ladang pahala yang tidak ternilai.
“Anak-anak akan tumbuh menjadi luar biasa karena sentuhan kasih dan doa para guru. Maka jagalah niat dan semangat mendidik sebagai ibadah,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Pimpinan Pusat Muslimat NU juga memberikan bantuan untuk IGTKM NU Kabupaten Malang dan PAC Muslimat NU Kecamatan Wajak. Bantuan ini sebagai bentuk nyata dukungan terhadap penguatan pendidikan usia dini dan peran organisasi perempuan dalam pembangunan daerah.
Ketua IGTKM NU Kabupaten Malang, Hj Anik Mufridah, menegaskan komitmen organisasinya untuk terus meningkatkan mutu pendidikan yang berlandaskan akhlakul karimah. Ia berharap IGTKM NU dapat menjadi tempat tumbuhnya generasi yang cerdas, tangguh, dan berbudi pekerti luhur.
Sementara itu, Ketua PW Muslimat NU Jawa Timur, Hj Masruroh Wahid, memberikan apresiasi tinggi kepada panitia penyelenggara yang berhasil menggelar acara besar ini secara mandiri. Ia menyebut kemandirian panitia sebagai bukti kuatnya semangat berinfak dan berbagi dalam organisasi Muslimat NU.
“Ini adalah bukti bahwa semangat gotong royong dan pengabdian masih hidup dan terus menyala dalam tubuh Muslimat NU,” ujar Masruroh.
Acara yang berlangsung meriah ini menjadi momentum penting untuk menguatkan sinergi antara pendidikan dan pemberdayaan perempuan dalam lingkup Nahdlatul Ulama, sekaligus mengingatkan kembali bahwa masa depan bangsa ditentukan sejak anak usia dini—dan para guru TK Muslimat NU adalah garda terdepan dalam perjuangan tersebut. (*)
Tinggalkan Balasan