Normalisasi Dikebut, Pemkab Sidoarjo Kerahkan 9 Alat Berat untuk Hadapi Puncak Musim Hujan

Laporan: Ninis Indrawati

SIDOARJO | SUARAGLOBAL.COM — Menjelang puncak musim hujan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bergerak cepat memperkuat upaya mitigasi banjir melalui percepatan normalisasi sungai dan saluran air. Pengerukan sedimen, pengangkatan sampah, serta pembersihan aliran sungai menjadi fokus utama untuk memastikan kapasitas tampungan meningkat dan aliran air tetap lancar saat curah hujan tinggi mengguyur wilayah Sidoarjo.

Dua instansi utama terlibat langsung dalam percepatan ini, yakni Dinas PU Bina Marga Sumber Daya Air (BMSDA) dan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK). Setiap hari, sebanyak sembilan alat berat diturunkan untuk mengatasi sedimentasi yang menumpuk sekaligus mengangkut sampah yang menyumbat aliran.

“Wilayah kita merupakan daerah delta dengan banyak sungai, sehingga potensi genangan cukup besar. Normalisasi ini menjadi langkah penting untuk mempercepat aliran air ketika hujan turun,” ujar Bupati Sidoarjo Subandi, Selasa (9/12/2025).

Baca Juga:  Diserbu Ratusan Pemudik, Pendaftaran Mudik Gratis di Gresik Capai 573 Orang di Hari Pertama

Tidak hanya alat berat, deretan truk pengangkut sampah juga dikerahkan untuk mengangkut material hasil pengerukan, sehingga proses pembersihan berjalan tanpa hambatan dan tidak menumpuk di sekitar titik pengerjaan.

Lokasi Normalisasi Diperluas, Fokus pada Titik Rawan Genangan

Pemkab Sidoarjo menargetkan sejumlah lokasi prioritas, terutama area yang kerap mengalami pendangkalan dan banjir ketika musim hujan tiba. Beberapa titik utama yang masuk program percepatan antara lain:

Saluran Mangetan Kanal

Pengerukan sedimen dilakukan bertahap dengan alat berat guna mengembalikan kapasitas aliran.

Afvour Kajartrengguli, Desa Kedung Kembar, Kecamatan Prambon

Baca Juga:  Minimarket Jadi Sasaran: Polres Tulungagung Bongkar Perampokan Bermodus Celurit

Pembersihan aliran sungai menyasar wilayah padat permukiman untuk mengurangi risiko banjir.

Bosem Sekardangan

Sedimentasi tebal yang menurunkan daya tampung menjadi fokus utama normalisasi.

Tanjek Wagir, Porong & Desa Wangkal, Krembung

Pendangkalan berulang ditangani melalui pengerukan rutin demi menjaga kelancaran aliran.

Selain titik-titik tersebut, saluran-saluran utama lainnya turut mendapat perhatian melalui pemantauan berkala, memastikan tidak ada hambatan besar yang berpotensi mengganggu aliran air.

Kolaborasi Warga Diwajibkan, Bupati Subandi Ajak Jaga Kebersihan Sungai

Bupati Subandi menegaskan bahwa keberhasilan program normalisasi tidak hanya bertumpu pada kerja pemerintah, tetapi juga partisipasi aktif masyarakat. Ia mendorong warga untuk menghidupkan kembali budaya gotong royong, menjaga kebersihan lingkungan, serta memastikan saluran air di sekitar tempat tinggal tetap bebas sampah.

Baca Juga:  Sukses Usaha Sewa Mobil Berawal Dari Coba - Coba, Apa Ya Tips Dan Triknya?

“Kami mengajak semua pihak untuk ikut menjaga sungai, tidak membuang sampah sembarangan, dan rutin melakukan kerja bakti bersama,” tegasnya.

Perkuat Mitigasi Banjir, Genangan Diharapkan Surut Lebih Cepat

Dengan percepatan normalisasi dan peningkatan pengawasan saluran, Pemkab Sidoarjo optimistis dapat mengurangi risiko genangan, terutama di wilayah yang menjadi langganan banjir. Aliran sungai yang lebih lancar dan saluran yang bebas hambatan diharapkan mampu mempercepat surutnya air meski terjadi hujan deras berkepanjangan.

Langkah antisipatif ini sekaligus menjadi komitmen pemerintah daerah dalam memberikan kenyamanan dan keamanan bagi warga selama musim hujan 2025 berlangsung. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!