Operasi Terpadu TNI–Polri Percepat Pemulihan Sumatera: Akses Darat, Laut, dan Udara Kini Terbuka

Laporan: Yuanta

JAKARTA | SUARAGLOBAL.COM — Pemerintah pusat terus mengintensifkan operasi terpadu TNI–Polri untuk mempercepat penanganan bencana di Aceh dan sejumlah wilayah lainnya. Upaya pemulihan dilakukan secara menyeluruh melalui pembukaan akses wilayah, percepatan distribusi bantuan, dukungan logistik lintas moda, hingga penguatan keamanan bagi seluruh personel di lapangan. Langkah terpadu ini juga disertai dengan penggunaan teknologi serta penegakan hukum atas temuan di lokasi terdampak.

Kepolisian dan TNI menyampaikan perkembangan terbaru operasi kemanusiaan tersebut dalam konferensi pers di Posko Nasional Penanggulangan Bencana di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (3/12/2025).

Akses Bantuan Mulai Terbuka di 18 Wilayah Aceh

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan bahwa mobilisasi bantuan kini jauh lebih lancar setelah akses darat, laut, dan udara berhasil dibuka secara bertahap di wilayah Aceh yang sebelumnya terisolasi.

Enam wilayah kini sudah bisa dijangkau melalui jalur laut, yakni Lhokseumawe, Bireun, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, dan Aceh Tamiang. Sementara itu, jalur darat telah terbuka menuju delapan wilayah: Pidie, Pidie Jaya, Aceh Jaya, Aceh Barat, Aceh Nagan Raya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, dan Subulussalam.

Baca Juga:  SPN Polda Jatim Peringati Hari Juang Polri: Dari Api Perjuangan ke Semangat Pengabdian

Untuk wilayah yang sulit dijangkau darat maupun laut, distribusi dilakukan melalui udara menuju empat daerah yakni Aceh Tenggara, Takengon, Gayo Lues, dan Bener Meriah.

“Pada prinsipnya untuk tahap awal bantuan logistik ini sudah bisa disalurkan sampai di tingkat kecamatan,” ujar Kapolri.

Penegakan Hukum Terkait Temuan Kayu Gelondongan

Terkait munculnya temuan kayu gelondongan di lokasi bencana yang diduga berkaitan dengan aktivitas ilegal Kapolri memastikan proses hukum akan ditegakkan.

Ia mengatakan koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah dilakukan secara lisan, dan besok akan digelar rapat bersama untuk menurunkan tim gabungan.

“Apabila ada pelanggaran hukum, kita akan proses,” tegasnya.

Kapolri juga meluruskan isu penjarahan yang sempat beredar. Menurutnya, tidak ada warga yang diamankan terkait dugaan tersebut, sebab masyarakat hanya berupaya mencari logistik untuk bertahan hidup.

TNI Maksimalkan Bantuan Udara dan Prioritaskan Keselamatan Personel

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menegaskan bahwa operasi udara menjadi kunci distribusi bantuan di daerah yang tidak dapat dilalui jalur darat. Bantuan dijatuhkan menggunakan boks berbalik-baling serta parasut udara demi menjaga barang tetap aman saat mendarat.

Baca Juga:  Dari Ladang ke Layar Zoom: Dandim 0714/Salatiga Hadiri Panen Raya Serentak di Tawang 2, Wujud Nyata Ketahanan Pangan Nasional

Pengiriman dilakukan menggunakan pesawat Hercules C-130, CN-295, dan metode Carry Delivery System (CDS).

“Keselamatan prajurit adalah prioritas, terlebih setelah beberapa personel gugur dalam operasi kemanusiaan,” jelas Panglima TNI.

KSAD: Dropping Bantuan Dievaluasi, Starlink Dikerahkan

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak memaparkan bahwa TNI AD terus meningkatkan teknik dropping bantuan melalui helikopter untuk menghindari kerusakan logistik.

Selain itu, puluhan perangkat Starlink dikirim ke berbagai titik bencana untuk memastikan komunikasi darurat tetap berjalan, meski persoalan biaya pulsa masih dalam pembahasan.

Maruli juga menyebut bahwa personel TNI kini memasuki kawasan yang sebelumnya belum tersentuh untuk menjaga ketertiban sekaligus memastikan bantuan benar-benar tiba di penerima.

Delapan set jembatan bailey juga disiapkan dan ditargetkan mulai dikirim paling lambat Jumat untuk membuka konektivitas antarwilayah kritis.

TNI AL Kerahkan 7 KRI dan Perkuat Unsur Udara

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengungkapkan bahwa TNI AL telah menggerakkan tujuh kapal perang (KRI), termasuk dua kapal rumah sakit yang akan siaga di wilayah Aceh.

Baca Juga:  Lapas Namlea Jemput Bola: Skrining Kesehatan dan Cegah Penyakit Menular di Balik Jeruji

TNI AL juga memperkuat unsur udara dengan lima helikopter dan dua pesawat fixed wing untuk melakukan air dropping. Selain itu, satu kapal tanker KRI Bontang akan ditambahkan untuk memperkuat suplai bahan bakar bagi generator di daerah terdampak.

KSAU: Operasi Modifikasi Cuaca Diperkuat

Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Mohamad Tonny Harjono menambahkan bahwa Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) terus dilakukan bekerja sama dengan BMKG dan BNPB. Lima pesawat karavan BNPB diterjunkan setiap hari untuk mendukung pengurangan intensitas hujan.

“Alhamdulillah hujan sudah mulai berkurang dan OMC akan terus dilaksanakan,” kata KSAU Tonny.

Sinergi Total untuk Pemulihan Cepat

Serangkaian langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memulihkan wilayah terdampak dengan cepat dan terstruktur. Kolaborasi lintas matra, pendekatan logistik multijalur, penggunaan teknologi, hingga penegakan hukum menjadi fondasi kuat bagi stabilitas dan keselamatan masyarakat di wilayah bencana.

Operasi terpadu TNI–Polri ini diharapkan mampu mempercepat pemulihan Aceh dan memastikan seluruh kebutuhan warga dapat terpenuhi secara merata dan aman. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!