Pawai Budaya SMP Nganjuk: Ribuan Pelajar Goyang Kota, Nasionalisme & Ekonomi Lokal Ikut Bangkit
Laporan: Ninis Indrawati
NGANJUK | SUARAGLOBAL.COM – Kemeriahan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia benar-benar terasa di Kabupaten Nganjuk pada Senin (11/8/2025). Ribuan pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari berbagai kecamatan tumpah ruah di jalanan untuk mengikuti karnaval dan pawai budaya, yang menjadi salah satu agenda utama peringatan kemerdekaan tahun ini.
Rute pawai dimulai dari Stadion Anjuk Ladang dan berakhir di depan Pendopo Kabupaten Nganjuk, diiringi sorak-sorai masyarakat yang memadati sepanjang jalur. Tidak sedikit warga yang rela berdiri berjam-jam demi menyaksikan penampilan para pelajar yang tampil dengan penuh semangat dan kreativitas.
Acara ini secara resmi dilepas oleh Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Sejak awal, suasana sudah dibuat semarak dengan dentuman musik, tabuhan drum band, dan sorak riuh penonton yang memberi semangat kepada para peserta.
Para pelajar menampilkan busana yang memukau, mulai dari pakaian adat dari berbagai daerah nusantara, kostum kreasi bertema kemerdekaan, hingga busana fantasi yang dirancang penuh warna, detail, dan sentuhan artistik. Setiap kelompok peserta menampilkan identitas kultural yang berbeda, menciptakan paduan warna-warni yang memikat mata.
Bupati Nganjuk, Dr. H. Marhaen Djumadi, menegaskan bahwa pawai ini bukan sekadar tontonan hiburan, melainkan wahana pendidikan karakter.
“Lewat pawai budaya, kita tanamkan rasa cinta tanah air, sekaligus melestarikan budaya bangsa. Tidak hanya itu, kegiatan ini juga mendorong kreativitas warga dan memberi dampak positif bagi pelaku UMKM,” ungkapnya.
Senada, Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana memperkuat persatuan dan semangat nasionalisme di kalangan generasi muda.
“Kegiatan ini sarana edukasi yang menyenangkan bagi pelajar sekaligus ruang bagi masyarakat untuk mengekspresikan kreativitasnya. UMKM juga mendapatkan peluang ekonomi dari ramainya pengunjung,” ujarnya.
Selain menjadi ajang perayaan budaya dan kemerdekaan, pawai ini juga menggerakkan roda perekonomian lokal. Sepanjang rute, para pedagang kaki lima, penjual makanan, dan pelaku UMKM tampak sibuk melayani pembeli, memanfaatkan momentum keramaian yang tercipta.
Pemerintah Kabupaten Nganjuk berencana menjadikan pawai budaya ini sebagai agenda rutin tahunan, mengingat manfaatnya yang menyentuh aspek pendidikan, pelestarian budaya, dan penguatan ekonomi masyarakat.
Dengan ribuan senyum yang merekah, langkah kaki yang mantap, dan warna-warni kostum yang memanjakan mata, pawai budaya kali ini menjadi bukti bahwa semangat kemerdekaan tetap hidup, mengalir dari generasi ke generasi, sekaligus menghidupkan denyut ekonomi daerah. (*)
Tinggalkan Balasan