Peletakan Batu Pertama Pembangunan JUT, Musta’in : Matahari dan udara kita masih gratis kok, hanya kita harus selalu bersyukur pada Tuhan

Ir. Musta’in, M.Si., Kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga dibantu personel Babinsa Koramil 01/Kota Kodim 0714/Salatiga dan Bhabinkamtibmas Polsek Sidorejo, meletakkan batu pertama pelaksanaan program JUT secara swakelola di Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. (Foto: dok. istimewa/ASB)

Salatiga, beritaglobal.net – Semakin bagus dan memadahinya, sarana prasarana pertanian, memberikan dukungan nyata pada peningkatan kesejahteraan petani. Salah satunya adalah adanya jalan usaha tani (JUT) dalam membantu mobilitas pengangkutan hasil tani.

Peningkatan infrastruktur fisik di lahan pertanian, dirasakan oleh Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Prima Agung, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamata  Sidorejo, Kota Salatiga, dengan adanya pembangunan JUT sepanjang lebih kurang 530,5 meter.

Penyerahan potongan tumpeng oleh Kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga Ir. Musta’in, M.Si., kepada Agus Thohirin Ketua Gapoktan Prima Agung, Kauman Kidul. 

“Kami lebih bersemangat lagi, karena apa yang kita impikan mendekati kenyataan. Kami memimpikan adanya pertemuan langsung antara konsumen dan produsen di lokasi agrowisata ini nantinya,” ungkap Agus Thohirin, Ketua Gapoktan Prima Agung kepada beritaglobal.net, Senin (26/08/2019).

Baca Juga:  Dinas Komunikasi dan Informatika Jawa Timur Luncurkan Aplikasi APPS Jatimprov

Agus Thohirin menghimbau kepada seluruh anggota Gapoktan Prima Agung, untuk sudah berorientasi pasar dengan mengembangkan varietas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi, yang artinya dapat meningkatkan pendapatan petani.

“Contoh varietas yang berorientasi pasar seperti mengembangkan padi organik. Bila padi biasa, gabah kering hanya dibeli Rp 5 ribu per kilo. Namun untuk gabah organik, per kilogram nya mencapai harga Rp 8 ribu. Ini kan sangat menguntungkan petani,” tandas Agus.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga Ir. Musta’in, M.Si., menyampaikan bahwa program JUT ini adalah adopsi dari harapan masyarakat. “Jalan ini tidak kita buat lebar, hanya selebar 2,5 meter saja. Karena ini hanya untuk menunjang aktivitas pertanian, khususnya di Kelurahan Kauman Kidul,” ucap Musta’in, selepas melakukan pemotongan tumpeng, tanda dimulainya pelaksanaan swakelola JUT.

Musta’in, juga menghimbau untuk para petani dapat menjalankan program swakelola ini, agar bisa menyerap tenaga kerja, dibangun dengan kualitas yang baik, dan nantinya dirawat sendiri karena untuk kebutuhan petani juga.

Baca Juga:  Kodim 0714/Salatiga Tegaskan Komitmen Dukung Keselamatan Berlalu Lintas dalam Operasi Keselamatan Candi 2025 di Wilayah Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang 

“Pembangunan ini, juga selaras dengan rencana pengembangan Agrowisata. Karena Kauman Kidul ini mempunyai potensi wisata alam yang luar biasa, didukung oleh kondisi udara yang belum banyak tercemar,” imbuhnya.

Saat ditanyakan terkait pengembangan pertanian di wilayah perkotaan, pihaknya mengembangkan produk pertanian ramah lingkungan, dengan menjaga kearifan lokal, “Masih menanam beras – beras lokal, seperti raja lele lokal, beras hitam, beras merah, dengan metode organik. Karena kebanyakan orang sekarang ingin memakan, makanan sehat,” jelas Musta’in.

Sementara untuk dilingkup perumahan yang padat, dirinya mencontohkan dengan adanya tanaman – tanaman hidroponik, tanaman buah dalam pot, asal sungguh – sungguh dikembangkan akan selalu menghasilkan.

“Matahari dan udara kita masih gratis kok, hanya kita harus selalu bersyukur pada Tuhan bahwa kita masih dikaruniai sumber daya alam yang memadahi. Kita manfaatkan lahan pekarangan sempit dengan polibag, botol – botol bekas, semua bisa ada hasilnya. Asal telaten dan selalu bersyukur,” tandasnya.

Baca Juga:  Buka Rakor Harmonisasi Perda, Kakanwil Jateng : Penataan Perda Untuk Pertumbuhan Ekonomi & Kesejahteraan Masyarakat

Rasa terima kasih atas dibangunnya pembangunan JUT, juga disampaikan oleh Plt. Lurah Kauman Kidul Mulyono, dengan adanya program pembangunan JUT, untuk mendukung agrowisata di Kauman Kidul.

“Saya berharap, untuk alokasi pembangunan dari masing – masing OPD dapat digeser ke Kauman Kidul. Agar wacana agrowisata tidak hanya di bibir saja, tapi tidak ada kenyataannya,” kelas Mulyono.

Dirinya menghimbau kepada seluruh warga di Kauman Kidul selalu menjaga kerukunan.

Mulyono, berharap untuk pembangunan ikon Kauman Kidum sebagai agrowisata seperti Gapura pintu masuk agar segera direalisasikan oleh pemkot Salatiga melalui OPD terkait.

“Adanya gapura, nantinya dapat sebagai penanda pada masyarakat luas, bahwa lokasi agrowisata ada di Kelurahan Kauman Kidul,” pungkas Mulyono, selaku Plt. Lurah Kauman Kidul. (Agus S)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!