Pengamat Muda Surabaya Kecam Provokator Aksi Anarkis: “Segera Tangkap Semua!”
Laporan: Ninis Indrawati
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Viral di media sosial TikTok, video pembakaran Gedung Gubernur Jawa Timur dan kantor Polsek Tegalsari Surabaya menghebohkan publik. Peristiwa itu terjadi saat aksi mahasiswa pada 29–30 Agustus 2025 lalu yang berakhir ricuh hingga menimbulkan kerusakan serius pada fasilitas pemerintah.
Aksi yang awalnya disebut sebagai bentuk penyampaian aspirasi mahasiswa justru berubah menjadi anarkis. Sejumlah kantor institusi pemerintah provinsi, termasuk Gedung Grahadi dan Polsek Tegalsari Polrestabes Surabaya, menjadi sasaran pembakaran. Kejadian ini memunculkan kritik keras dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan pengamat muda.
Pengamat Muda Abd. Halim mengecam keras tindakan tersebut dan meminta agar mahasiswa tidak lagi melakukan aksi serupa dengan cara-cara destruktif.
“Aksi pada hari Jumat sampai Kamis kemaren diwarnai dengan aksi anarkis, banyak kantor institusi pemerintah provinsi yang terbakar seperti gedung grahadi dan polsek tegal sari polrestabes surabaya, karna ulah anak anak yang tak bertanggungjawab dalam aksi tersebut,” tegas Abd. Halim.
Ia menambahkan, aksi mahasiswa seharusnya berjalan damai tanpa adanya tindakan merusak fasilitas publik. Namun kenyataannya, aksi itu justru ditunggangi oleh pihak luar yang bukan berasal dari kalangan aktivis.
“Saya sebagai Pengamat Muda dan warga surabaya sangat miris sekali, ketika melihat adik adik kami mahasiswa yang di tunggangi oleh orang yang menjadi profokator baik dari STM, adik adik SMA maupun dari pemuda pemudi kota surabaya sendiri,” ujarnya.
Halim juga mendesak pihak kepolisian agar bertindak tegas dan menangkap semua provokator yang terlibat dalam aksi pembakaran gedung pemerintahan dan kantor pelayanan masyarakat.
“Dalam hal ini pelaku pembakaran gedung institusi dan kantor pelayanan masyarakat polsek tegal sari semuanya yang menjadi profokator bisa di tangkap, sesuai proses hukum yang berlaku,” tutur Halim.
Insiden ini menjadi perhatian besar masyarakat Surabaya. Publik menilai aparat kepolisian harus lebih sigap mengantisipasi aksi unjuk rasa agar tidak berujung pada kerusuhan yang merugikan banyak pihak. Selain itu, mahasiswa juga diimbau untuk lebih berhati-hati agar tidak mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang hanya ingin menciptakan kekacauan. (*)
Tinggalkan Balasan