Penuh Semangat Kemerdekaan, Warga Binaan Rutan Salatiga Meriahkan Lomba Pitulasan
Laporan: Wahyu Widodo
SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM – Suasana berbeda terlihat di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Salatiga pada Sabtu (16/8/2025). Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) bersama petugas Rutan larut dalam keceriaan dengan mengikuti serangkaian perlombaan khas “Pitulasan”.
Berbagai lomba tradisional digelar, mulai dari estafet tepung, estafet kaos, estafet karet, adu ketangkasan memasukkan bola ke dalam botol, hingga lomba memecahkan balon. Tak hanya sekadar hiburan, setiap perlombaan menuntut kekompakan, kecepatan, dan kerja sama, sehingga mampu mempererat hubungan antara WBP dan petugas.
Kepala Rutan Salatiga, Anton Adi Ristanto, menyampaikan bahwa kegiatan ini sengaja digelar untuk menumbuhkan rasa nasionalisme sekaligus menguatkan kebersamaan di dalam lingkungan Rutan.
“Memeriahkan Hari Kemerdekaan, kami adakan berbagai macam perlombaan. Tujuannya bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk memperkuat rasa kebersamaan antara petugas dan WBP,” jelas Anton.
Ia menambahkan bahwa perlombaan yang berlangsung hampir sepekan tersebut mendapat sambutan hangat dari para peserta. Meski dalam keterbatasan, semangat kebersamaan dan keceriaan tetap tampak jelas.
“Adanya perlombaan ini menjadi momentum untuk memompa semangat, menumbuhkan rasa nasionalisme, serta memperkuat kerja sama antarwarga binaan maupun petugas. Kami berusaha mengikuti arahan dari Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Bapak Agus Andrianto, untuk terus menumbuhkan semangat persatuan di tengah keterbatasan,” imbuhnya.
Suasana penuh keakraban terlihat ketika lomba berlangsung. Canda tawa, teriakan dukungan, dan senyum lebar dari para WBP mewarnai jalannya perlombaan. Atmosfer gembira ini seolah menjadi hiburan sekaligus pelepas penat dari rutinitas keseharian di balik jeruji.
Eko, salah satu WBP yang ikut serta, mengaku sangat bahagia dapat berpartisipasi.
“Kami sangat senang dan bahagia. Walaupun sedang menjalani masa tahanan, kami tetap bisa turut memeriahkan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia. Terima kasih kepada Bapak Karutan dan jajaran yang telah memberikan kesempatan ini,” ungkapnya dengan penuh semangat.
Anton berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan setiap tahun sebagai bentuk pembinaan sekaligus sarana rekreasi bagi para WBP.
“Dengan kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa semangat kemerdekaan bisa dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, termasuk warga binaan. Semoga ini menjadi perlipur lara sekaligus wadah memperkuat toleransi dan kebersamaan,” tutup Anton. (*)
Tinggalkan Balasan