Perang Melawan Narkoba Kian Solid: Kepala BNN RI Dampingi Bareskrim Polri Ungkap 197 Ton Barang Bukti dari 38 Ribu Kasus

Laporan: Yuanta

JAKARTA | SUARAGLOBAL.COM — Sinergi antar aparat penegak hukum dalam memerangi kejahatan narkotika terus menunjukkan kekompakan yang solid. Badan Narkotika Nasional (BNN) hadir dalam kegiatan ungkap kasus peredaran gelap narkotika yang dilakukan oleh Bareskrim Polri selama periode Januari hingga Oktober 2025.

Kehadiran BNN dalam kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi kuat antara lembaga penegak hukum dalam menghadapi ancaman narkoba yang semakin kompleks, lintas wilayah, dan terorganisir secara internasional.

Pada kesempatan tersebut, Kepala BNN RI, Suyudi Ario Seto, didampingi oleh Deputi Pemberantasan BNN RI, Budi Wibowo, disambut langsung oleh Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Syahardiantono, beserta jajaran di Gedung Awaloedin Djamin, Aula Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/25).

Baca Juga:  Jatim Perkuat Sinergi Berantas Narkoba di Webinar P4GN

Dalam kegiatan itu dipaparkan hasil pengungkapan kasus peredaran narkotika dalam kurun waktu 10 bulan terakhir, di mana Bareskrim Polri bersama Polda jajaran berhasil mengungkap 38.934 kasus tindak pidana narkotika dan mengamankan 51.763 tersangka.

Adapun total barang bukti narkoba yang berhasil disita mencapai 197,71 ton atau 197.712.863 gram, dengan rincian sebagai berikut:

Sabu: 6,95 ton, Ganja: 184,64 ton, Ekstasi: 1.458.078 butir / 437.423 gram, Kokain: 34,49 kg, Heroin: 6,83 kg, Tembakau gorilla: 1,87 ton, Happy five: 286.454 butir / 85.936 gram, Hashish: 52 gram, Ketamine: 27,724 kg, Happy water: 39.703 gram, Obat keras: 11.941.665 butir / 3.582.500 gram, Etomidate: 17.611 ml/gram (8.806 pods), THC: 5.531 gram.

Baca Juga:  Pernyataan Sikap Fraksi PDIP Kota Salatiga, Tolak Pembangunan Fisik Ditengah Pandemi Covid-19

Capaian luar biasa tersebut mencerminkan kerja keras, ketegasan, dan konsistensi aparat hukum dalam menutup ruang gerak jaringan narkotika di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam sambutannya, Kepala BNN RI Suyudi Ario Seto menegaskan bahwa pemberantasan narkoba merupakan prasyarat utama untuk membangun sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing.

“Pemberantasan narkoba merupakan syarat mutlak dalam upaya membangun sumber daya manusia yang unggul. Kita menyadari bahwa ancaman narkoba terhadap bonus demografi, kualitas SDM, serta stabilitas sosial dan ekonomi harus ditangani dengan sangat serius. Namun demikian, narkoba juga perlu dipandang sebagai isu kemanusiaan, bukan semata-mata persoalan kriminalitas. Pengguna narkoba adalah korban yang harus disembuhkan melalui rehabilitasi, bukan dipenjara,” ujar Kepala BNN RI.

Baca Juga:  Kembalikan Hijaunya Curug Lawe, PP Temanggung Tanam 700 Batang Pohon

Lebih lanjut, Suyudi menyampaikan apresiasi tinggi kepada Bareskrim Polri dan seluruh jajaran atas keberhasilan pengungkapan kasus berskala besar ini. Menurutnya, capaian tersebut menjadi bukti nyata efektivitas kolaborasi lintas lembaga dalam menghalau ancaman narkoba yang semakin canggih dan sistematis.

BNN berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan Polri dan instansi terkait tidak hanya dalam aspek penegakan hukum, tetapi juga dalam pendekatan humanis, melalui program rehabilitasi, edukasi, serta pemberdayaan masyarakat.

Dengan semangat War on Drugs for Humanity, BNN mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu melindungi generasi muda dari bahaya narkoba, demi mewujudkan Indonesia yang bersih, sehat, dan produktif tanpa narkoba. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!