PKS Jateng Kukuhkan Pengurus Baru, Filosofi “Nguwongne Wong” Jadi Nafas Perjuangan 2025-2030
Laporan: Andi Saputra
SEMARANG | SUARAGLOBAL.COM – Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah resmi mengukuhkan kepengurusan baru periode 2025–2030 dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-VI yang digelar di Hotel Patra Semarang, Minggu (24/8/2025). Agenda ini menandai peralihan tongkat kepemimpinan dari Muhammad Afif kepada Hadi Santoso, sekaligus mengusung semangat baru dengan filosofi Jawa “Nguwongne Wong” atau memanusiakan manusia.
Ketua DPW PKS Jateng terpilih, Hadi Santoso, menegaskan bahwa pergantian kepemimpinan ini merupakan bagian dari proses regenerasi. Ia berharap kehadiran wajah-wajah baru dan semangat muda mampu memperkuat kinerja partai dalam lima tahun ke depan.
“Kami hadir sebagai pengurus baru karena proses regenerasi adalah keniscayaan. Kalau dilihat wajahnya, mudah-mudahan benar-benar regenerasi, bukan hanya pergantian, tetapi ada unsur semangat muda,” ujar Hadi.
Fokus pada Strategi K2P2
Hadi menyampaikan bahwa tahun 2025 bukan tahun politik lokal karena tidak ada agenda Pilkada. Karena itu, PKS Jateng akan fokus pada strategi “K2P2” kaderisasi, kemenangan pemilu, dan pelayanan publik sebagaimana arahan dari Presiden PKS.
Menurutnya, dengan terus membersamai masyarakat, PKS optimistis dapat meraih hasil positif di Pemilu 2029.
Mendukung Program Pemprov, Tetap Kritis
Dalam pidatonya, Hadi juga menegaskan komitmen PKS Jateng untuk mengawal sekaligus mendukung program-program Pemerintah Provinsi di bawah kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.
Ia mengapresiasi sejumlah capaian, seperti penurunan tarif Bus Rapid Transit (BRT), realisasi perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), serta keberhasilan program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Namun demikian, Hadi menyoroti tingginya angka pengangguran di Jawa Tengah. PKS, tegasnya, akan terus mendorong pemerintah provinsi agar lebih masif dalam menyelesaikan masalah ketenagakerjaan, salah satunya melalui pemberdayaan UMKM.
Seluruh Kantor PKS Jadi Pos Pelayanan Rakyat
Sebagai bentuk nyata dari filosofi “Nguwongne Wong”, Hadi menginstruksikan agar seluruh kantor PKS dari tingkat provinsi hingga desa berfungsi sebagai pos pelayanan masyarakat.
“Pelayanan adalah gen yang melekat dalam DNA PKS. Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya. Itu harus diwujudkan lewat kerja nyata seluruh pengurus dan pejabat publik PKS,” tegasnya.
Hadi juga meminta seluruh kader legislatif maupun pejabat publik dari PKS untuk menggunakan kewenangan dan fasilitas mereka demi mengadvokasi kepentingan rakyat, bukan sekadar simbol jabatan.
Modal Politik dari Pemilu 2024
PKS Jateng memasuki periode kepengurusan baru dengan modal politik yang cukup kuat. Pada Pemilu 2024 lalu, PKS berhasil meraih 7 kursi DPR RI, 11 kursi DPRD Provinsi, dan 140 kursi DPRD Kabupaten/Kota.
Hadi berharap capaian ini menjadi landasan untuk memperluas peran PKS dalam menghadirkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah.
“Filosofi ini mengakar dalam setiap langkah kami, di mana politik adalah jalan untuk perbaikan, jalan untuk melayani umat,” pungkas Hadi. (*)
Tinggalkan Balasan