Polda Jateng Gelar Latpraops Patuh Candi 2025, 2.480 Personel Disiapkan Hadapi Operasi Lalu Lintas, Profesional dan Humanis
Laporan: Andi Saputra
SEMARANG | SUARAGLOBAL.COM – Dalam rangka menyambut pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2025, Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) menggelar Latihan Pra Operasi (Latpraops) pada Jumat (11/7/2025) di Gedung Borobudur Mapolda Jateng. Kegiatan ini menjadi ajang konsolidasi dan penyamaan persepsi seluruh personel dalam melaksanakan tugas di bidang lalu lintas secara profesional, sinergis, dan humanis.
Dengan mengusung tema “Kita tingkatkan kemampuan personel dan sinergitas antar fungsi dalam rangka cipta kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas di wilayah hukum Polda Jawa Tengah,” kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Jateng, Kombes Pol Basya Radyananda bersama Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jateng, Kombes Pol Pratama Adhyasastra.
Latpraops ini dihadiri seluruh Kasatgas dan Kasubsatgas Operasi serta personel dari berbagai satuan tugas (Satgas) yang tergabung dalam Operasi Patuh Candi 2025. Sebanyak 35 Polres jajaran juga turut serta secara daring, memastikan koordinasi dan kesiapan serentak di seluruh wilayah hukum Polda Jateng.
“Latpraops ini adalah bentuk kesiapan kita menghadapi kegiatan operasi kepolisian, sekaligus menyamakan persepsi seluruh personel tentang cara bertindak yang sesuai dengan SOP di lapangan,” tegas Kombes Basya dalam sambutannya.
Dikerahkan 2.480 Personel untuk Operasi Patuh Candi
Operasi Patuh Candi 2025 akan dilaksanakan selama 14 hari penuh, dimulai pada Senin, 14 Juli 2025 pukul 00.00 WIB hingga Minggu, 27 Juli 2025 pukul 24.00 WIB. Kegiatan ini bersifat kewilayahan dan menyasar seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Sebanyak 2.480 personel akan diterjunkan, yang terdiri atas 240 personel dari Polda dan 2.240 personel dari jajaran Polres. Operasi ini bertujuan utama untuk menurunkan angka pelanggaran dan fatalitas kecelakaan lalu lintas, sekaligus meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap aturan lalu lintas.
Sasaran Operasi: Pelanggaran Nyata di Jalan Raya
Adapun sasaran spesifik dalam Operasi Patuh Candi 2025 mencakup:
Pelanggaran oleh pengemudi tanpa SIM
Pengemudi di bawah pengaruh alkohol
Penggunaan ponsel saat mengemudi
Pelanggaran rambu lalu lintas
Potensi gangguan lalu lintas dan kecelakaan
Karo Ops Polda Jateng menekankan bahwa keberhasilan operasi bergantung pada sinergi dan kolaborasi yang solid antar satuan tugas, serta pendekatan yang profesional dan humanis.
“Polri harus senantiasa hadir melindungi dan melayani masyarakat. Jangan pernah lelah mengabdikan diri. Masyarakat harus merasakan kehadiran kita sebagai pengayom,” tambah Kombes Basya.
Dirlantas Tekankan Edukasi dan ETLE
Sementara itu, Dirlantas Polda Jateng Kombes Pol Pratama Adhyasastra menegaskan bahwa target utama operasi adalah menciptakan kondisi aman, nyaman, dan selamat, terutama di jalur tol, arteri, dan kawasan wisata.
Ia juga menyoroti pentingnya edukasi publik:
“Kegiatan preventif seperti penyuluhan dan edukasi menjadi prioritas. Penegakan hukum dilakukan profesional dengan mengedepankan sistem ETLE atau Tilang Elektronik,” jelasnya.
Menurutnya, pendekatan ini tidak hanya menindak, tetapi juga mendidik masyarakat agar tertib berlalu lintas menjadi bagian dari budaya sehari-hari.
Polri Ajak Masyarakat Berkontribusi untuk Indonesia Emas
Menutup kegiatan Latpraops, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, mengimbau masyarakat untuk mendukung penuh pelaksanaan operasi ini. Ia menekankan bahwa keselamatan berlalu lintas merupakan tanggung jawab bersama.
“Kami imbau masyarakat untuk senantiasa tertib berlalu lintas. Ini bukan hanya demi keselamatan pribadi, tetapi juga bagian dari kontribusi menuju Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Operasi Patuh Candi 2025 diharapkan tidak sekadar menjadi kegiatan tahunan, melainkan momentum penting dalam membangun budaya tertib lalu lintas yang kuat, demi keselamatan dan kualitas hidup masyarakat Jawa Tengah yang lebih baik. (*)
Tinggalkan Balasan