Polda Jatim Berhasil Bongkar Jaringan Pemasok Senjata di Bojonegoro untuk KKB Papua, Polisi Amankan 7 Tersangka

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur berhasil membongkar jaringan penyelundupan senjata api yang akan disuplai kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Jaya, Papua. Pengungkapan ini merupakan hasil pengembangan dari kasus serupa yang sebelumnya diungkap oleh Polda Papua.

Kapolda Jawa Timur, Komjen Pol Imam Sugianto, dalam konferensi pers di Mapolda Jatim pada Selasa (11/3/2025), mengungkap bahwa jaringan ini melibatkan pemasok dari Bojonegoro, Jawa Timur.

“Dari hasil pengembangan kasus di Papua, ditemukan keterkaitan dengan pemasok senjata di Bojonegoro, Jawa Timur,” ujar Komjen Imam Sugianto.

Tujuh Tersangka Diamankan, Dua Mantan Anggota TNI Terlibat

Dalam operasi ini, Polda Jatim, Polda Papua, dan Polda DIY berhasil menangkap tujuh tersangka. Dua di antaranya adalah mantan anggota TNI dari Kodam 18 Kasuari yang diamankan oleh Polda Papua dan Papua Barat, berinisial YE dan ES.

Menurut Komjen Imam Sugianto, penangkapan keduanya mengarah pada pengungkapan bengkel perakitan senjata ilegal di Bojonegoro.

Baca Juga:  Polres Nganjuk Gerebek Dugaan Sabung Ayam di Ngronggot, Tindak Tegas Perjudian 

Polda Jatim kemudian menangkap tiga tersangka lain, yaitu:

TR, pemasok dan distributor senjata serta amunisi.

MK, operator mesin perakitan senjata api.

PJ, perakit senjata.

Selain itu, tersangka AP diamankan di Kecamatan Minggir, Sleman, DIY. AP berperan sebagai penyimpan senjata dan amunisi sebelum dikirim ke Papua.

Barang Bukti: Ratusan Amunisi dan Senjata Api Rakitan

Kapolda Papua, Irjen Pol Petrus Patrige Rudolf Renwarin, yang hadir secara daring dalam konferensi pers di Polda Jatim, mengungkapkan bahwa dalam operasi ini, polisi berhasil mengamankan 982 butir amunisi berbagai kaliber.

“Barang bukti yang kami sita terdiri dari 42 butir amunisi kaliber 5,56 mm, 198 butir kaliber 5,6 mm, 152 butir kaliber 30, 197 butir kaliber 7,62 mm, dan 14 butir kaliber 9 mm,” jelas Irjen Pol Petrus.

Selain itu, polisi juga menyita lima senjata api, terdiri dari dua senjata rakitan jenis Fajar dan tiga senjata api laras pendek.

Kapolda Papua menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ditemukan keterlibatan anggota TNI atau Polri dalam jaringan ini. Namun, jika ada yang terbukti terlibat, pihaknya tidak akan segan-segan memberikan tindakan tegas.

Baca Juga:  Pemkab Sidoarjo Jamin Keamanan Perayaan Imlek di Klenteng Tjong Hok Kiong, Forkopimda Turun Langsung

“Jika ada anggota TNI yang terbukti menjual senjata kepada KKB, mereka harus dihukum berat, termasuk ditembak mati, karena mereka sadar betul bahwa senjata itu digunakan untuk menyerang rekan mereka sendiri di medan konflik,” tegas Irjen Petrus.

Penggerebekan Bengkel Perakitan Senjata di Bojonegoro

Sebelumnya, polisi menggerebek sebuah rumah di Perumahan Kalianyar, Desa Kalianyar, Kecamatan Kapas, Bojonegoro, yang diduga menjadi tempat perakitan senjata api ilegal.

Penggerebekan dilakukan oleh tim gabungan Polda Jatim dan Satgassus Mabes Polri pada Sabtu (8/3) pukul 13.00 WIB hingga 22.30 WIB. Saat operasi berlangsung, polisi mendapati seorang perempuan yang merupakan istri penghuni rumah, serta dua pria yang diduga sebagai pekerja di bengkel perakitan senjata.

Kepala Desa Kalianyar, Ibnu Ismail, membenarkan adanya penggerebekan tersebut.

“Iya, Sabtu kemarin ada penggerebekan. Kami dari pihak desa hanya diminta menjadi saksi. Kabarnya itu tempat perakitan senjata, tapi rumah itu rumah kontrakan, bukan milik warga asli Kalianyar,” ujar Kades Ibnu Ismail.

Baca Juga:  Tipu Daya di Balik Mesin Genset: Penipu Online Dibekuk Polisi di Surabaya

Dari penggeledahan, polisi mengangkut beberapa mesin bubut yang diduga digunakan untuk membuat senjata api rakitan. Sejumlah warga menyaksikan proses penyitaan peralatan tersebut.

“Saya lihat ada mesin-mesin yang diangkut pakai mobil towing dan pikap, ditutup terpal,” ujar AT, salah satu warga setempat.

Polisi Terus Dalami Jaringan Penyebaran Senjata Ilegal

Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap potensi jaringan lainnya yang terlibat dalam penyelundupan senjata ke Papua. Polda Jatim berkoordinasi dengan Polda Papua dan instansi terkait guna memastikan tidak ada celah bagi KKB mendapatkan pasokan senjata dari wilayah lain.

Komjen Imam Sugianto menegaskan bahwa pihaknya akan terus menindak tegas para pelaku peredaran senjata ilegal.

“Kami tidak akan memberi ruang bagi siapa pun yang membantu kelompok kriminal bersenjata. Setiap jaringan yang terlibat akan kami tindak tegas sesuai hukum yang berlaku,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!