Polda Jatim Kembangkan Sistem Layanan Gizi Terpadu untuk Tingkatkan Kesejahteraan Publik

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM — Kepolisian Daerah Jawa Timur terus melakukan terobosan dalam peningkatan pelayanan publik melalui pengembangan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang kini mulai dihadirkan secara merata di berbagai wilayah. Program ini menjadi salah satu langkah strategis Polri dalam memperkuat aspek kesehatan, pemulihan fisik, serta dukungan kesejahteraan bagi masyarakat maupun anggota kepolisian.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, mengungkapkan bahwa dari total 89 unit SPPG yang ditargetkan, 14 unit telah beroperasi penuh dan secara aktif memberikan layanan gizi. Selain itu, 10 unit sedang menunggu peresmian, 2 unit tengah dalam proses verifikasi operasional, dan 63 unit lainnya terus dikebut pembangunannya agar segera dapat melayani masyarakat.

Baca Juga:  Pra TMMD Sengkuyung II Desa Bedono, Persiapan Capaian Target TMMD TA 2019

“Polda Jatim tidak hanya fokus pada peningkatan kualitas kinerja kepolisian, tetapi juga memprioritaskan aspek kesehatan masyarakat dan anggota Polri melalui layanan pemenuhan gizi yang komprehensif,” ujar Kombes Pol Abast, Senin (8/12/2025).

Transparansi Jadi Pilar Utama

Seluruh proses layanan SPPG, mulai dari pendataan hingga distribusi bantuan gizi, disebutkan dilaksanakan secara terbuka dan terstandarisasi. Polda Jatim menekankan pentingnya akuntabilitas agar setiap paket bantuan gizi tepat sasaran dan mudah dipertanggungjawabkan.

Penerapan standar transparansi ini sekaligus menjadi bentuk komitmen Polri dalam menghadirkan pelayanan publik yang bersih, profesional, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

Tenaga Kesehatan Berkompeten Perkuat Profesionalitas Layanan

SPPG tidak hanya menghadirkan fasilitas, tetapi juga tenaga kesehatan dengan kompetensi khusus di bidang gizi. Mereka mendapatkan pelatihan berkala untuk memahami kebutuhan gizi berbagai kelompok, mulai dari anak-anak, ibu hamil, hingga masyarakat rentan.

Baca Juga:  Dari Keringat di Negeri Orang ke Camilan Laris: Supardi, Mantan TKI yang Sukses dengan Keripik Singkong

Pendekatan ini membuat layanan menjadi lebih cepat, akurat, responsif, dan humanis, sejalan dengan visi Polri dalam memberikan pelayanan terbaik.

Dukung Efisiensi dengan Sistem Teknologi Modern

Untuk memastikan pemantauan yang menyeluruh, Polda Jatim mengadopsi sistem pendataan dan pelaporan berbasis teknologi. Sistem ini membantu meminimalkan kesalahan administrasi, meningkatkan efektivitas kerja, serta memudahkan pengawasan distribusi paket gizi di lapangan.

Inovasi teknologi ini juga memastikan bahwa setiap unit SPPG dapat beroperasi dengan standar layanan tinggi dan mudah dikontrol secara terpusat.

Baca Juga:  Pedang Pora: Menghormati Pengabdian, Pelepasan Purnawirawan Korem 073/Mkt Penuh Inspirasi

SPPG Dorong Citra Polri yang Lebih Humanis

Kehadiran SPPG diyakini menjadi penanda penguatan peran Polri sebagai institusi yang tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban, tetapi juga hadir sebagai solusi kesehatan di tengah masyarakat.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri, terutama terkait kepedulian institusi terhadap kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

“Komitmen untuk menjaga integritas dan terus berinovasi menjadi dorongan bagi kami dalam meningkatkan kualitas layanan yang lebih profesional dan berorientasi pada kemanusiaan,” tutup Kombes Abast.

Dengan pembangunan seluruh unit SPPG yang ditargetkan rampung, Polda Jatim optimis mampu mewujudkan pelayanan publik berbasis kesehatan dan gizi yang lebih kuat, modern, serta mendukung kualitas hidup masyarakat Jawa Timur. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!