Polda Jatim Perketat ‘Sabuk Pengaman Semeru’: Pengawasan 24 Jam Hingga Peringatan Ancaman Letusan Sekunder

Laporan: Ninis Indrawati

LUMAJANG | SUARAGLOBAL.COM — Fluktuasi aktivitas vulkanik Gunung Semeru membuat jajaran Polda Jawa Timur meningkatkan kewaspadaan di seluruh titik yang berpotensi terdampak erupsi. Salah satu fokus utama berada di kawasan Jembatan Besuk Koboan, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Pronojiwo, yang selama ini menjadi jalur vital mobilitas warga serta akses logistik.

Pada Minggu (23/11/2025), personel Polda Jatim bersama Polres Lumajang melakukan patroli intensif sekaligus memberikan imbauan keselamatan kepada masyarakat sekitar. Pengawasan ini digencarkan menyusul potensi letusan sekunder, hujan abu, dan dinamika aktivitas Semeru yang tidak menentu.

Peringatan Dini: Ancaman Lahar Dingin & Tanah Labil

Petugas di lapangan menegaskan bahwa potensi bahaya tidak hanya berasal dari luncuran material vulkanik, tetapi juga dari aliran lahar dingin yang sewaktu-waktu bisa muncul ketika hujan deras mengguyur kawasan hulu.

Baca Juga:  Jejak Uang Palsu Lintas Provinsi: Polres Ngawi Berhasil Bongkar Sindikat, Dua Kepala Desa Terlibat

Selain itu, kondisi tanah labil di bantaran sungai turut menjadi perhatian serius. Aparat memastikan tidak ada warga yang beraktivitas di titik berbahaya yang bisa terdampak longsor mendadak ataupun pergerakan material vulkanik.

“Area bantaran sungai dan jalur aliran lahar harus benar-benar steril. Risiko bisa muncul tanpa tanda-tanda panjang,” kata salah satu petugas pengamanan di lokasi.

Arus Lalu Lintas Diatur Ketat, Warga Diberi Penjelasan Langsung

Untuk menjaga keselamatan pengguna jalan, personel dikerahkan di sejumlah titik strategis guna mengatur arus kendaraan, terutama yang melintas di jalur Besuk Koboan. Petugas juga menyampaikan informasi terkini terkait kondisi Semeru serta petunjuk keselamatan yang wajib dipatuhi pengendara.

Baca Juga:  Polres Ngawi Mengantarkan Anggota ke Peristirahatan Terakhirnya

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menjelaskan bahwa seluruh satuan gabungan kini disiagakan untuk memberikan respons cepat apabila terjadi kenaikan aktivitas gunung.

“Pengawasan dilakukan secara berlapis. Ini penting agar masyarakat mendapatkan peringatan dini jika ada kenaikan debit air, aliran lahar, atau luncuran material dari arah Semeru,” ujarnya.

Waspada Tanpa Panik: Masyarakat Diminta Laporkan Tanda Bahaya

Kombes Abast menegaskan bahwa kepolisian tidak menginginkan kepanikan, tetapi masyarakat tetap diminta menjaga kewaspadaan. Jika melihat tanda-tanda seperti kenaikan aliran lahar, perubahan warna air sungai, atau suara gemuruh dari hulu, warga diminta segera melaporkan ke petugas terdekat.

Baca Juga:  Lapak di Atas Saluran Air: Satpol PP Surabaya Tertibkan 30 PKL Langgar Fungsi Saluran

“Situasi memang fluktuatif, tetapi selama warga mematuhi arahan dan tidak mengabaikan imbauan keselamatan, risiko dapat ditekan. Keselamatan masyarakat adalah prioritas utama kami,” tegasnya.

Personel Siaga 24 Jam di Titik Rawan

Sebagai langkah antisipasi, Polda Jatim bersama Polres Lumajang menempatkan tim khusus yang bertugas 24 jam untuk memantau:

Kondisi sungai dan debit air, jalur evakuasi, arus lalu lintas di sekitar area terdampak, zona rawan aliran lahar.

Tim siaga ini diharapkan mampu memberikan peringatan cepat kepada warga apabila terjadi perubahan aktivitas mendadak, sekaligus memastikan jalur penyelamatan tetap aman digunakan kapan saja. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!