Polsek Warujayeng Dorong Kemandirian Pangan Warga Lewat Urban Farming di Pekarangan Rumah
Laporan: Ninis Indrawati
NGANJUK | SUARAGLOBAL.COM – Guna mendukung ketahanan pangan nasional, Polsek Warujayeng di bawah naungan Polres Nganjuk menginisiasi gerakan pertanian rumah tangga dengan memanfaatkan lahan pekarangan warga di Kelurahan Tanjunganom, Kecamatan Tanjunganom. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa (20/05/2025), dengan metode tanam sederhana menggunakan media polybag.
Inisiatif ini bertujuan untuk membangkitkan semangat masyarakat dalam menciptakan sumber pangan mandiri dari rumah masing-masing. Berbagai jenis sayuran seperti cabai, tomat, dan kangkung ditanam di halaman rumah warga dengan penataan yang rapi dan ramah lingkungan.
Kapolres Nganjuk AKBP Henri Noveri Santoso, S.H., S.I.K., M.M., menyampaikan bahwa keterlibatan kepolisian dalam program ketahanan pangan merupakan bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat. Ia menekankan pentingnya sinergi antara aparat dan warga untuk memperkuat ketahanan pangan dari level komunitas.
“Langkah sederhana seperti menanam di polybag bisa berdampak besar bagi ketersediaan pangan keluarga. Polres Nganjuk mendukung penuh upaya seperti ini karena sejalan dengan semangat kemandirian dan ketahanan nasional,” tegasnya.
Bhabinkamtibmas setempat, AIPTU Saktian S., turut serta melakukan pendampingan langsung kepada warga dalam proses bercocok tanam, memberikan edukasi, serta memastikan keberlanjutan program.
Sementara itu, Kapolsek Warujayeng KOMPOL Lilik Suharyono, S.H., menyatakan bahwa kegiatan ini tidak hanya berdampak pada pemenuhan kebutuhan pangan, tetapi juga membawa dampak positif terhadap kesadaran warga akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan melalui kegiatan produktif.
“Dengan melibatkan warga secara aktif, kami ingin membangun budaya bertani dari rumah. Ini bukan hanya soal hasil panen, tetapi juga tentang menciptakan gaya hidup sehat dan berkelanjutan,” ujarnya.
Program ini diharapkan menjadi model inspiratif yang bisa diterapkan di wilayah lain. Pendekatan berbasis komunitas seperti ini dinilai efektif dalam menciptakan ketahanan pangan yang tangguh, terutama di tengah tantangan ketersediaan lahan yang semakin terbatas.
Tinggalkan Balasan