Ribuan Warga PSHWTM Ponorogo Ikuti Suran Agung di Madiun, Ratusan Personel Gabungan Dikerahkan

Laporan: Ninis Indrawati

PONOROGO | SUARAGLOBAL.COM – Ribuan warga Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHWTM) dari Cabang Ponorogo mengikuti kegiatan Suran Agung 2025 yang digelar di Padepokan Pusat PSHWTM di Kota Madiun. Untuk memastikan kelancaran dan keamanan, ratusan personel gabungan dikerahkan mengawal rombongan sejak keberangkatan hingga kepulangan.

Kegiatan tahunan ini berlangsung pada Minggu, 6 Juli 2025. Sebanyak 2.400 peserta berkumpul di Lapangan Babadan, Kecamatan Babadan, Ponorogo, sebagai titik awal perjalanan menuju Madiun.

Baca Juga:  Dari Tipikor ke Bubutan: Ketegasan dan Empati Aipda Muhammad Noer, Polisi Teladan Dalam Pelayanan yang Dekat dengan Masyarakat 

Kepolisian Resor Ponorogo, bersama Kodim 0802 dan satu pleton Satbrimob Polda Jatim, melakukan pengamanan ketat. Lebih dari 100 aparat TNI dan puluhan personel kepolisian disiagakan untuk mengawal konvoi yang menempuh rute melalui jalan utama Ponorogo–Madiun.

Pengawalan dilakukan mulai dari jalur Babadan – Mlilir – Jl. Ponorogo–Madiun – Dolopo – Geger – Te’an – hingga Padepokan di Winongo, Kota Madiun. Untuk perjalanan pulang, rute berbeda dipilih guna menghindari penumpukan kendaraan.

Baca Juga:  Dari Kuas ke Kemandirian: Lilik Hendarwati Latih Ibu-Ibu Surabaya Jadi MUA Profesional

Total kendaraan yang digunakan mencapai 259 unit, terdiri dari bus, minibus, kendaraan pribadi, hingga elf. Guna menjaga ketertiban, seluruh peserta diwajibkan menyimpan atribut seperti bendera dan tongkat ke dalam kendaraan saat melintas perbatasan Ponorogo–Madiun.

Kapolres Ponorogo, AKBP Andin Wisnu Sudibyo, menyampaikan bahwa upaya preventif dilakukan secara maksimal. “Kami pastikan kegiatan ini berjalan dengan aman dan kondusif. Semua peserta telah diimbau untuk mematuhi aturan yang ada,” ujarnya.

Baca Juga:  Zidane Alnesa Unjuk Gigi di Seri Perdana Trial Game Dirt 2025: Dua Gelar, Satu Ambisi Besar

Selain aparat, pengamanan juga melibatkan korlap serta tim internal dari PSHWTM. Pengawalan bahkan dilakukan secara melekat berdasarkan asal peserta, hingga mereka kembali ke titik kumpul masing-masing.

Sinergi antara aparat, panitia, dan peserta terbukti efektif menjaga situasi tetap kondusif sepanjang kegiatan. “Kebersamaan dan kesadaran semua pihak menjadi kunci suksesnya acara ini,” tutup AKBP Andin. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!