Ribuan Warga Salatiga Hadiri Haul Mbah Moen Sekaligus Peluncuran Buku Pesan Cinta Mbah Moen

Gus Idror menandatangani peluncuran buku Pesan Cinta Mbah Moen bersamaan haul Mbah Moen, di Pondok Pesantren Wali di Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (20/09/2019) malam. (Foto: dok. istimewa/KHM)



Ungaran, beritaglobal.net – Ribuan warga dari berbagai daerah di Jawa Tengah memadati halaman Pondok Pesantren Wali di Desa Candirejo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (20/09/2019) malam.

Acara haul Mbah Moen juga dilakukan peluncuran buku Pesan Cinta Mbah Moen yang diambil dari nasihat dan doa almarhum.

Mereka yang hadir di antaranya para santri, warga, kyai serta sejumlah perwakilan keluarga dari KH Maimoen Zubair, yaitu Taj Yasin Maimoen yang juga Wakil Gubernur Jawa Tengah dan Gus Idror Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Sarang Rembang.

Baca Juga:  Diduga Acara Sepeda Sehat KP2KKN Fun Bike 2019 Fiktif, Panitia Penyelenggara dan Penanggung Jawab Terancam Diajukan ke 'Meja Hijau'

Dalam sambutannya Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Yasin mengatakan bahwa Mbah Moen sangat menghargai perbedaan.

“Mbah moen itu tidak membedakan cintanya kepada golongan tertentu. Hubbul waton Mbah Moen, kasih sayang Mbah Moen kepada negara sangat tinggi.  Kata-kata cinta Mbah Moen kepada negara Indonesia ada dibuku ini,” ujar Gus Yasin sembari menunjukkan buku Pesan Cinta Mbah Moen.

Lantunan bacaan tahlil dan ayat suci Alquran hingga tengah malam. Dengan duduk bersila di pelataran pesantren, mereka khusuk melafalkan doa dan tahlil bersama.

Baca Juga:  400 KK di Pitu Ngawi Mendapat Bantuan Air Bersih Dampak Kekeringan

Dalam tausiahnya, Gus Idror juga mengisahkan bahwa Mbah Moen sebagai Pengasuh Pondok Al-Anwar Sarang, Rembang selalu berpesan untuk menjaga kebhinekaan.

“Bahwa mbah selalu katakan kepada kami. Agar merawat kebhinekaan. Merawat persatuan bangsa. Mari kita jaga perdamain menjalin persatuan untuk kebersamaan kita. Jangan smpai perbedaan itu menjadi penghalang,” ajak Gus Idror.

Menurutnya Mbah Moen merupakan tokoh penting Nahdlatul Ulama (NU). Ia juga sosok ulama sekaligus negarawan yang menjadi panutan umat dalam segala hal.

Salah satu warga yang ikut haul  bersama, Fitri (28) mengatakan sengaja hadir untuk berdoa dan mengikuti pengajian. Fitri ingin mendapatkan keberkahan dari doa bersama untuk ulama kharismatik asal Rembang itu.

Baca Juga:  LAPK SIDAK: Pengelola Parkir Lepas Tanggung Jawab Bisa Dipidanakan

“Mbah Moen itu kiai yang sangat saya kagumi. Banyak hal yang bisa diteladani dari beliau, mengenai sifatnya yang rendah hati, semangat beliau mengobarkan jiwa cinta Tanah Air, dan sangat menghargai perbedaan. Jasad Mbah Moen memang sudah dikubur, namun kebaikan dan keteladanan beliau akan senantiasa hidup dan selalu dikenang umat,” beber ibu satu anak itu.

Acara haul bersama ini terlaksana oleh kerjasama pondok pesantren WALI dengan Forum Silaturahmi Kyai Muda (FSKM) Jawa Tengah. (Khamim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!