Saksikan Gumbrekan Mahesa di Ngawi, Emil Dardak: Alternatif Tingkatkan Potensi Desa
Laporan: Sri Wayuni
NGAWI | BERITA-GLOBAL.COM – Gumbrekan Mahesa” diartikan sebagai “ulang tahun kerbau” yang diperingati setahun sekali. Kearifan lokal Gumbrekan Mahesa ini diyakini sebagai wujud rasa syukur warga atas anugerah panen
_Gumbrekan Mahesa_ yang awalnya hanya sebagai tradisi rutin dilakukan setiap pasca panen oleh penduduk setempat, sebagai wujud syukur kepada yang kuasa, kini dikemas dengan nuansa berbeda tanpa menghilangkan makna yang sesungguhnya.
Melalui kebiasaan gumbrekan mahesa yang dilakukan Ngguyang Kerbau akan jadi alternatif potensi daya tarik desa, mengingat pemerintah diberbagai tingkatan terus menggenjot pertumbuhan desa
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak yang hadir pada kegiatan tersebut mengaku baru pertama kalinya menghadiri kegiatan tersebut
“Saya sudah 4 tahun lebih jadi Wagub tapi pertama kalinya bisa ngajak saya Kerbau Ngguyang ya pak Kades di desa Kersikan ini jadi luar biasa,” ujar Emil saat menghadiri Sarasehan Peternak Kerbau dalam rangka Gumbrekan dan Sepasang Gudel di Desa Kersikan Kecamatan Geneng Kabupaten Ngawi, Senin, (22/05/23).
Emil menyampaikan suasana dalam prosesi ini berlangsung _gayeng_ sambil menikmati dawet khas ngawi
“Misalnya tadi ngguyang Kerbau sambil minum dawet ini tambah enak, saya rasa disini gayeng suasananya,” ungkap Emil
Lebih lanjut Mantan Bupati Trenggalek itu akan mengecek dari sisi hulu dan hilirnya potensi untuk membesarkan Kerbau agar bisa beranak pinak
“Menarik sekali insyallah akan semakin baik, kita nanti akan mengecek dari hulu dan hilirnya salah satunya harus mikirn pakannya juga,” pungkas Emil
Pengecekan kesehatan secara rutin penting untuk dilakukan mengingat beberapa waktu lalu sempat merebak penyakit seperti Mulut dan Kuku.
“insyallah kemarin kerbaunya nggak ada yang kena, untuk berikutnya saya nanti yang nelpon pak kades bener nggak vaksinnya,” ucap Emil
Emil yang sempat bertemu dengan 9 Kades telah membahas memberdayakan lahan pekarangan mencarikan bibit
Selain itu mengembangkan potensi pekarangan milik masyarakat untuk menambah nilai ekonomi sangat memungkinkan untuk dilakukan, tentu dengan pemetaan tanaman yang cocok
“Ibu-ibu menawi kakungnya sehari-sehari yang nggak disawah akan dicarikan kerjaan lain melalui pengembangan bibit, jadi nanti dipilihkan yang paling cocok yang paling potensi karena sampun milih nggak bisa nyesel ditengah jalan,” kata Emil
Diakhir Suami Arumi Bachsin tersebut menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini, bergerak melalui pembangunan akternatif potensi desa menjadi langkah yang diupayakan pemerintah diberbagai tingkatan
“Upaya pembangunan desa dengan memperhatikan kearifan lokal mampu menjadi alternatif potensi desa, kami atas nama Pemprov Jatim mengapresiasi terselenggaranya acara ini.” Tutup Emil. (*)
Tinggalkan Balasan