Sedekah Bumi Warnai Panen Raya di Doroampel: Harmoni Tradisi dan Ketahanan Pangan
Laporan: Ninis Indrawati
TULUNGAGUNG | SUARAGLOBAL.COM — Suasana Desa Doroampel, Kecamatan Sumbergempol, Kabupaten Tulungagung, tampak berbeda dari biasanya. Gemuruh suara kentongan, aroma kuliner tradisional, dan iring-iringan warga membawa hasil bumi mewarnai tradisi Sedekah Bumi yang digelar dalam rangka menyambut Panen Raya Tahun 2025.
Acara yang digelar secara meriah ini menjadi simbol rasa syukur masyarakat kepada Sang Pencipta atas limpahan hasil pertanian yang diperoleh. Sedekah Bumi, yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya lokal, menjadi wadah masyarakat untuk tidak hanya merayakan hasil panen, tetapi juga menguatkan nilai-nilai kearifan lokal dan kebersamaan, (13/05/25).
Hadir secara langsung dalam acara tersebut, Wakil Bupati Tulungagung, H. Ahmad Baharudin, S.M., memberikan apresiasi tinggi kepada masyarakat Desa Doroampel yang masih melestarikan tradisi dan budaya leluhur. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya peran tradisi dalam memperkuat identitas daerah serta mendorong partisipasi aktif dalam pembangunan sektor pertanian.
“Saya bangga masyarakat masih menjaga warisan budaya seperti Sedekah Bumi ini. Tradisi ini bukan hanya sebagai bentuk syukur, tetapi juga membentuk kebersamaan, gotong royong, dan semangat untuk terus menjaga bumi,” ujarnya.
Selain itu, Wakil Bupati juga mengajak para petani untuk mulai beralih ke pertanian organik demi menjaga kesuburan tanah secara berkelanjutan. Menurutnya, penggunaan pupuk organik menjadi langkah penting dalam mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang dalam jangka panjang bisa merusak ekosistem tanah.
“Pemerintah Kabupaten Tulungagung terus berkomitmen mendorong praktik pertanian sehat dan ramah lingkungan. Kami percaya bahwa petani adalah ujung tombak ketahanan pangan, dan kami akan terus hadir untuk mendukung,” tambahnya.
Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Slamet Sunarto, jajaran Forkopimcam Sumbergempol, Kepala Desa Doroampel, serta para kelompok tani dari tiga dusun besar yakni Tani Subur, Tani Makmur, dan Tani Maju.
Sedekah Bumi tahun ini tak hanya berisi doa bersama dan persembahan hasil bumi, tetapi juga diisi dengan pertunjukan seni tradisional, pembacaan doa lintas dusun, serta pasar rakyat yang menjual produk pertanian lokal. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung meriah namun tetap khidmat, menandai eratnya hubungan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
Dengan digelarnya acara ini, masyarakat berharap agar hasil pertanian di masa mendatang semakin melimpah, serta generasi muda desa semakin mencintai dan melestarikan pertanian serta budaya lokal yang menjadi kekuatan bangsa. (*)
Tinggalkan Balasan