Serangan Chikungunya Meningkat, Kecamatan Lumbang Gerak Cepat Gelar Fogging Terpadu di Sumbersari

Laporan: Ninis Indrawati

PASURUAN | SUARAGLOBAL.COM — Pemerintah Kecamatan Lumbang bergerak cepat menekan penyebaran chikungunya yang dalam beberapa hari terakhir meningkat di wilayah Dusun Sumbersari, Desa Watulumbung. Melalui aksi fogging terpadu pada Kamis (20/11/2025), berbagai instansi dikerahkan untuk menghentikan meluasnya penularan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti tersebut.

Kegiatan fogging dimulai sekitar pukul 10.15 WIB, melibatkan petugas BPBD Kabupaten Pasuruan dan tim kesehatan dari Puskesmas Lumbang. Mereka menyisir rumah-rumah warga, area belakang rumah, hingga titik-titik lembap yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Penyemprotan berlangsung hingga menjelang siang.

Baca Juga:  Kejurprov Bola Voli U-19 Jawa Timur di Jember: Ajang Cetak Atlet Muda Berprestasi dan Promosi Olahraga

Kapolsek Lumbang, AKP Marti, SH., MH., yang turun langsung memantau proses fogging, menegaskan bahwa respons cepat merupakan kunci dalam menekan penyebaran wabah. “Intervensi dini harus dilakukan agar penularan tidak semakin meluas. Harapannya, kasus segera terkendali,” ujar AKP Marti.

Tim gabungan terdiri atas dua petugas BPBD, Purnomo dan Juwaini, serta Rifki dan Mujib dari TRC Puskesmas Lumbang. Sementara dari pihak kepolisian hadir Kanit Intelkam Aiptu Sumarjono SH dan Bhabinkamtibmas Aiptu Jamaadi S. Sos. Kehadiran Kepala Desa Watulumbung H. Riduwan serta Kepala Dusun Sumbersari menunjukkan kuatnya koordinasi antara pemerintah desa dan aparat dalam upaya penanganan wabah.

Baca Juga:  Hapus Syarat Jumlah Murid dan Alamat, PIP hingga Dana Perbaikan Sekolah Harus Lebih Merata

Selain fogging, petugas turut memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama menghilangkan genangan air, menutup tempat penampungan, serta rutin melakukan 3M Plus. “Banyak kasus terjadi dalam satu keluarga. Maka pencegahan mandiri sangat krusial,” ujar salah satu tenaga kesehatan.

Data sementara menunjukkan bahwa hingga 20 November 2025, sekitar ±12 warga Dusun Sumbersari dirawat di RS Grati, sementara ±7 warga lainnya melakukan perawatan di rumah. Beberapa di antaranya ialah Sri Utami, Sutamin, Erna, Diah, Joe, Fatma, Ani, Iksan, Mbok Endah, Wiwit, Amel, Linda, Nanda, dan Wandyo.

Baca Juga:  Reses DPRD Jatim: Fuad Benardi Ajak Warga Surabaya Cari Solusi Bersama

Kegiatan fogging berlangsung kondusif tanpa kendala berarti. Aparat serta pemerintah desa berharap langkah ini dapat memutus rantai penularan sekaligus meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman chikungunya, terutama di musim pancaroba yang rentan memicu peningkatan populasi nyamuk. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!