Sinergi Harmonis Masyarakat dan Pemerintah di Perayaan Maulid Nabi Kecamatan Kenjeran
Laporan: Ninis Indrawati
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Kecamatan Kenjeran, Surabaya, menjadi momen berharga yang menggambarkan kekhidmatan dan kebersamaan, menegaskan pentingnya hubungan harmonis antara masyarakat dan aparat pemerintahan. Kegiatan yang berlangsung di Kedung Cowek No. 350 ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat serta pejabat setempat, yang memperkuat solidaritas antara warga dan pemerintah, (20/09/24).
Dalam acara tersebut, Camat Kenjeran, Bapak Yuri, memberikan sambutan yang menekankan pentingnya momen perayaan Maulid Nabi sebagai sarana untuk mempererat tali silaturahmi. “Kita belajar dari teladan Nabi Muhammad SAW dalam menjaga hubungan baik antarsesama. Kegiatan ini menjadi contoh bagaimana warga dan pejabat bisa bersatu untuk menciptakan harmoni di masyarakat,” ungkapnya.
Selain Camat, turut hadir Babinsa Kecamatan Kenjeran, Bapak Lagiman, serta Kamtibmas Bapak Tony, yang berjaga untuk memastikan acara berjalan aman dan tertib. Kehadiran mereka menunjukkan sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat dalam menjaga ketentraman, terutama dalam acara keagamaan yang melibatkan banyak peserta.
Bapak Lurah Anggora beserta staf dari Kelurahan Tanah Kali Kedinding juga berpartisipasi, menambah kesan bahwa acara ini tidak hanya memperingati hari besar Islam, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan sosial antarwarga. Kehadiran para pejabat pemerintahan ini diapresiasi oleh warga, yang merasa bahwa perhatian mereka terhadap kesejahteraan masyarakat sangatlah nyata.
Ceramah utama disampaikan oleh Ustaz Hunaini Ghozali, yang menekankan pentingnya meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW. “Kehadiran kita di sini bukan hanya untuk merayakan kelahiran Nabi, tapi juga untuk memperkuat persatuan dan gotong royong di antara kita,” ujarnya. Ustaz Hunaini mengajak seluruh masyarakat untuk mengamalkan nilai-nilai persaudaraan dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di tengah masyarakat yang beragam.
Lantunan sholawat serta doa bersama menciptakan suasana khidmat dan penuh kekeluargaan. Masyarakat Kenjeran tampak antusias mengikuti acara tersebut, memandangnya sebagai ajang penting untuk mempererat hubungan dengan tetangga, pejabat, dan tokoh masyarakat.
Perayaan ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustaz Hunaini, diikuti dengan pembagian makanan kepada seluruh peserta yang hadir. Acara ini menegaskan kembali pentingnya kebersamaan dalam setiap kegiatan keagamaan, di mana nilai-nilai persatuan, kedamaian, dan keharmonisan menjadi landasan utama.
Perayaan Maulid Nabi di Kenjeran menjadi contoh nyata bagaimana kegiatan keagamaan dapat menjadi jembatan yang memperkuat hubungan antara masyarakat dan pemerintah, menjaga tradisi keagamaan, dan mendorong solidaritas sosial di tengah masyarakat. (*)
Tinggalkan Balasan