Sinergi Polres Pasuruan dan Serikat Pekerja: Wujudkan May Day 2025 yang Aman dan Bermartabat
Laporan: Ninis Indrawati
PASURUAN | SUARAGLOBAL.COM – Menyambut Hari Buruh Internasional (May Day) 2025, Polres Pasuruan menginisiasi kegiatan silaturahmi dengan berbagai elemen serikat pekerja yang ada di Kabupaten Pasuruan.
Acara ini digelar di Ruang Rupatama Polres Pasuruan dan menjadi wadah dialog strategis antara aparat keamanan dan perwakilan buruh.
Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Dani Iriawan, menegaskan pentingnya menjaga situasi kondusif selama peringatan May Day.
Menurutnya, suasana damai dan tertib tidak hanya mencerminkan kedewasaan demokrasi, tetapi juga berpengaruh besar terhadap stabilitas ekonomi daerah.
“May Day merupakan momen penting untuk menyuarakan aspirasi buruh, namun harus dikemas dengan damai dan penuh tanggung jawab. Mari jadikan Kabupaten Pasuruan sebagai contoh positif dalam pelaksanaan May Day,” tegas AKBP Dani.
Ia juga mengimbau agar serikat pekerja turut mengedepankan pengamanan internal dan pembinaan bagi peserta aksi yang masih muda atau emosional, guna menghindari potensi kericuhan.
Dalam forum tersebut, Ketua DPC FSP RTMM SPSI, Suherman, menyuarakan harapan agar Polres dapat menjadi mediator yang menjembatani komunikasi antara serikat pekerja, pemerintah daerah, dan dunia usaha, khususnya dalam isu pengupahan.
Sementara itu, Ketua SPAMK FSPMI, Memed Hermanto, menyampaikan bahwa organisasinya akan memberangkatkan ribuan anggotanya ke Surabaya dalam rangka aksi May Day.
Mereka membawa sejumlah tuntutan, termasuk revisi Undang-Undang Ketenagakerjaan dan evaluasi terhadap pajak penghasilan yang dikenakan pada pesangon.
“Pemotongan pajak atas pesangon yang melebihi 10% sangat memberatkan buruh yang baru kehilangan pekerjaan. Ini perlu ditinjau kembali,” ujar Memed.
Di sisi lain, Ketua DPC FSP KEP KSPI, Ahmad Sholeh, menekankan perlunya keberadaan penyidik khusus di tubuh Polres Pasuruan yang dapat menangani perkara pidana ketenagakerjaan secara lebih profesional.
“Kasus-kasus perburuhan seringkali mandek karena kurangnya tenaga penyidik yang memahami secara mendalam aspek hukum ketenagakerjaan,” ujarnya.
Pertemuan ini menjadi tonggak penting dalam membangun kolaborasi antara aparat keamanan dan kaum pekerja. Diharapkan, sinergi ini dapat menciptakan peringatan May Day 2025 yang tidak hanya aman, tetapi juga bermakna dan memperkuat semangat keadilan sosial bagi buruh di Kabupaten Pasuruan. (*)
Tinggalkan Balasan