Sinergi Untuk Berkemajuan Daerah, Pemkab Sidoarjo Gandeng Ormas Keagamaan Majukan Pendidikan dan Kesehatan
Laporan: Ninis Indrawati
SIDOARJO | SUARAGLOBAL.COM – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo semakin menunjukkan komitmennya dalam membangun daerah melalui kolaborasi strategis dengan berbagai elemen masyarakat, khususnya organisasi keagamaan. Langkah ini diwujudkan dengan memperkuat sinergi antara sektor pendidikan dan keagamaan demi mewujudkan masyarakat Sidoarjo yang maju, sejahtera, dan berdaya saing.
Salah satu wujud nyata komitmen tersebut tampak dalam kegiatan Silaturahmi Guru dan Tenaga Kependidikan SD/MI Muhammadiyah se-Kabupaten Sidoarjo yang berlangsung di SD Muhammadiyah 1 Krian pada Sabtu, 19 April 2025. Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Sidoarjo, H. Subandi, yang memberikan apresiasi tinggi terhadap kontribusi Muhammadiyah dalam dunia pendidikan.
“Muhammadiyah telah berbuat banyak untuk bangsa ini melalui pendidikan. Kami, dari pemerintah daerah, berkomitmen untuk terus mendampingi dan mendukung lembaga pendidikan seperti ini agar bisa terus berkembang dalam lima tahun ke depan,” ujar Bupati Subandi di hadapan sekitar seribu peserta yang memadati lokasi kegiatan.
Lebih lanjut, Bupati Subandi menekankan bahwa pendidikan merupakan fondasi utama dalam pembangunan daerah. Karena itu, dukungan terhadap lembaga pendidikan swasta yang dikelola oleh organisasi keagamaan seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama akan terus ditingkatkan, baik dalam bentuk pendanaan, kemudahan perizinan, maupun fasilitas lainnya.
Tidak hanya menyoroti sektor pendidikan, Bupati Subandi juga menegaskan pentingnya keseimbangan dengan sektor kesehatan. Ia menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan yang merata dan berkualitas adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang kuat dan berdaya saing. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyinggung soal masih adanya hambatan perizinan pendirian bangunan oleh lembaga swasta, termasuk rumah sakit yang dikelola oleh ormas.
“Saya tidak ingin ada hambatan dalam pendirian rumah sakit oleh Muhammadiyah atau organisasi lainnya. Proses perizinan harus cepat dan efisien. Kita tidak boleh menyulitkan niat baik yang tujuannya untuk kepentingan masyarakat,” tegasnya.
Untuk memperkuat komitmen tersebut, Pemkab Sidoarjo juga akan meningkatkan alokasi dana hibah untuk organisasi keagamaan. Langkah ini merupakan bagian dari strategi kolaboratif untuk membangun Sidoarjo secara inklusif, dengan merangkul seluruh elemen masyarakat tanpa terkecuali.
“Semua organisasi harus dirangkul. Inilah bentuk kepemimpinan yang mengayomi dan mengajak seluruh kekuatan masyarakat untuk membangun bersama,” tutup Subandi dengan penuh semangat.
Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam memperkuat ikatan antara pemerintah daerah dan organisasi keagamaan, sekaligus menjadi cerminan bahwa pembangunan yang inklusif dan berbasis nilai keagamaan adalah kunci keberhasilan Sidoarjo ke depan. (*)
Tinggalkan Balasan