Sinoeng – Budi di Puncak Elektabilitas: Unggul di Survei, 23 Persen Pemilih Masih Jadi Kunci
- account_circle Redaksi SG
- calendar_month Sab, 28 Sep 2024
- comment 0 komentar
Laporan: W Widodo
SEMARANG | SUARAGLOBAL.COM – Pasangan calon Wali Kota Sinoeng N Rachmadi dan Budi Santoso masih kokoh di puncak elektabilitas, menurut hasil survei terbaru dari Krisis Research and Consultant Institut (KRCI). Jika pemilihan kepala daerah (Pilkada) dilaksanakan saat ini, mereka diperkirakan akan keluar sebagai pemenang. Survei ini dilakukan selama periode 13-26 September 2024, dengan melibatkan 1.103 responden, dan margin of error sebesar tiga persen, (28/09/24).
Dari hasil survei, Sinoeng – Budi berhasil meraih elektabilitas sebesar 47,96 persen, unggul jauh dari pesaing-pesaing mereka. Pasangan Robby Hernawan – Nina Agustin berada di posisi kedua dengan dukungan 19,49 persen, sedangkan pasangan Juan Rama – Sri Wahyuni hanya mendapatkan 8,97 persen dukungan. Kendati demikian, survei ini juga mencatat bahwa 23,57 persen warga yang disurvei belum menentukan pilihan mereka, menunjukkan bahwa hasil akhir Pilkada masih mungkin berubah tergantung dinamika politik ke depan.
Dalam konferensi pers yang digelar hari ini, Direktur KRCI, Suwignyo Rahman, menegaskan bahwa survei yang dilakukan oleh lembaganya bersifat independen dan profesional. “Hasil ini sepenuhnya berdasarkan data yang terkumpul. Tidak ada intervensi atau pesanan dari pihak manapun,” ujar Suwignyo dengan tegas.
Suwignyo juga menyampaikan bilamana ada pihak-pihak yang meragukan hasil survei KRCI untuk menunjukkan data survei tandingan. “Jika ada yang ingin membantah, silakan hadirkan survei lain,” tambahnya. Ia menekankan bahwa KRCI adalah lembaga survei resmi yang terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan memiliki rekam jejak panjang dalam menyelenggarakan survei-survei politik secara profesional dan independen.
Survei terbaru KRCI ini bukanlah yang pertama kali dilakukan terkait Pilkada. Sebelumnya, dua survei lain juga dilakukan, yaitu survei opinion leader dan survei bakal calon. Dari kedua survei tersebut, pasangan Sinoeng – Budi telah menunjukkan tren elektabilitas yang kuat dan konsisten, yang kembali terbukti dalam survei kali ini. Dengan posisi unggul dalam tiga survei berturut-turut, Sinoeng – Budi semakin memperkuat posisinya sebagai kandidat unggulan di Pilkada mendatang.
Namun, Suwignyo mengingatkan bahwa hampir seperempat dari responden, atau 23,57 persen, masih belum menentukan pilihan mereka. Angka ini dianggap cukup signifikan dan dapat menjadi faktor yang menentukan hasil akhir Pilkada, terutama jika ada perubahan pandangan politik di kalangan pemilih yang ragu-ragu.
Kendati Sinoeng – Budi masih berada di posisi teratas, peluang bagi pasangan Robby Hernawan – Nina Agustin serta Juan Rama – Sri Wahyuni belum sepenuhnya tertutup. Segmen pemilih yang belum menentukan pilihan memberikan ruang bagi kandidat lain untuk menggalang dukungan tambahan di sisa waktu menjelang Pilkada. Strategi kampanye yang lebih agresif dan efektif mungkin saja dapat mengubah peta elektabilitas menjelang hari pemungutan suara.
“Keunggulan Sinoeng – Budi memang signifikan, tapi tidak boleh lengah. Pemilih yang belum menentukan pilihan menjadi kunci penting, dan situasi politik masih bisa berubah,” papar Suwignyo. Ia juga menambahkan bahwa tim sukses dari setiap pasangan calon harus bekerja keras untuk menarik perhatian segmen pemilih yang masih ragu-ragu ini.
Dengan waktu yang terus berkurang menjelang Pilkada, setiap pasangan calon diperkirakan akan semakin gencar menggalang dukungan. Tim kampanye Sinoeng – Budi kemungkinan akan berfokus pada mempertahankan dan memperkuat basis pemilih mereka, sembari tetap berupaya menarik simpati pemilih yang belum menentukan pilihan. Di sisi lain, pasangan Robby Hernawan – Nina Agustin serta Juan Rama – Sri Wahyuni diprediksi akan melakukan berbagai manuver untuk menggoyang dominasi Sinoeng – Budi dan meraup suara dari segmen pemilih yang masih ragu.
Perebutan suara di detik-detik terakhir menjadi krusial, terutama dengan adanya 23,57 persen pemilih yang belum menentukan pilihan mereka. Kampanye yang tepat dan penyampaian program-program yang relevan bisa menjadi faktor penentu dalam menentukan siapa yang akhirnya akan memimpin kota ini ke depan.
Menjelang hari pemungutan suara, masyarakat tentu akan terus menyaksikan bagaimana dinamika politik ini berkembang. Siapapun yang mampu meraih hati pemilih yang belum menentukan pilihan, akan memiliki peluang besar untuk memenangkan Pilkada. (*)
- Penulis: Redaksi SG
Saat ini belum ada komentar