SPN Polda Jatim Peringati Hari Juang Polri: Dari Api Perjuangan ke Semangat Pengabdian
Laporan: Ninis Indrawati
MOJOKERTO | SUARAGLOBAL.COM – Suasana khidmat menyelimuti Lapangan Tribrata Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jawa Timur saat peringatan Hari Juang Polri, Kamis pagi (21/8/2025). Upacara tersebut menjadi momentum untuk kembali menghidupkan semangat sejarah dan meneguhkan pengabdian Polri bagi masyarakat.
Ratusan personel SPN Polda Jatim, mulai pejabat utama, perwira, bintara, ASN, hingga 247 siswa Diktukba Polri Tahun Anggaran 2025, larut dalam suasana sakral peringatan yang menandai genapnya 80 tahun Proklamasi Polisi.
Upacara dipimpin oleh AKBP Iswahab, S.H. selaku Inspektur Upacara mewakili Kepala SPN, Kombes Pol Agus Wibowo, S.I.K. Barisan peserta upacara tertata rapi dengan komando lapangan oleh AKP Sugeng Budi Santoso, S.H., menggambarkan soliditas serta kedisiplinan keluarga besar SPN Polda Jatim.
Mengenang Proklamasi Polisi 21 Agustus 1945
Momen upacara semakin khidmat saat Kompol Pujiarto, S.H., M.H. membacakan sejarah Hari Juang Polri. Ia mengisahkan kembali bagaimana pada 21 Agustus 1945, hanya beberapa hari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Inspektur Polisi Kelas I Moehamad Jasin memimpin apel di Surabaya dan membacakan Proklamasi Polisi.
Dalam deklarasi itu, Polri berikrar setia kepada Republik Indonesia serta menyatu dengan rakyat dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan. Polisi kala itu terjun langsung ke garis depan, melucuti senjata pasukan Jepang, membagikannya kepada para pejuang, dan mengirimkannya ke berbagai daerah.
“Momentum Proklamasi Polisi tidak hanya menjadi tonggak sejarah di Surabaya, tetapi juga menyulut api perjuangan di seluruh penjuru negeri,” ungkap Kompol Pujiarto dalam amanat sejarahnya.
Polri untuk Masyarakat Menuju Indonesia Maju
Mengangkat tema “Dengan Semangat Hari Juang, Polri untuk Masyarakat Menuju Indonesia Maju,” Kepala SPN Polda Jatim, Kombes Pol Agus Wibowo, S.I.K., menegaskan bahwa Hari Juang Polri bukan hanya peringatan seremonial, melainkan pengingat abadi akan pengabdian tanpa pamrih.
“Semangat Hari Juang adalah warisan moral dari para pendahulu kita. Moehamad Jasin dan kawan-kawan telah menunjukkan bahwa Polri ada karena rakyat. Maka, pengabdian kita pun sepenuhnya harus untuk masyarakat,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa semboyan Proklamasi Polisi, yakni “bersatoe dengan rakjat”, harus terus dijaga dan diwujudkan oleh setiap insan Bhayangkara, baik dalam pelayanan, perlindungan, maupun penegakan hukum.
Menjaga Warisan, Membentuk Generasi Bhayangkara
Bagi para siswa SPN, peringatan Hari Juang Polri ini menjadi momen reflektif bahwa profesi kepolisian bukan sekadar pekerjaan, tetapi sebuah panggilan sejarah. Generasi muda Bhayangkara diharapkan mampu menjaga semangat perjuangan, sekaligus menyesuaikannya dengan dinamika zaman yang penuh tantangan.
Peringatan pun ditutup dengan suasana penuh haru, meninggalkan pesan abadi bahwa Polri adalah bagian yang tak terpisahkan dari perjalanan bangsa dulu, kini, dan nanti. (*)
Tinggalkan Balasan