Surabaya Jadi Pelopor: Perumdam Surya Sembada Uji Teknologi Gutermann Terbaru untuk Deteksi Kebocoran Air Super Akurat

Laporan: Iswahyudi Artya

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Perumda Air Minum Surya Sembada Kota Surabaya kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pelayanan air bersih melalui penerapan teknologi modern. Terobosan terbaru dilakukan dengan menguji alat pendeteksi kebocoran pipa generasi terbaru dari Gutermann, perusahaan teknologi akustik asal Jerman yang telah diakui secara global.

Uji coba tersebut dilaksanakan pada Kamis, 27 November 2025, di kawasan Jl. Kertomenanggal, Surabaya. Kegiatan ini melibatkan Tim Sistem Distribusi Timur yang dipimpin Manajer Sistem Distribusi Timur, Hery Murdianto, para Supervisor, serta didampingi langsung oleh Tim Gutermann Asia Pacific.

Surabaya Jadi Kota Pertama di Indonesia yang Pakai Versi Terbaru

Perwakilan Gutermann Asia Pacific, Joey Chan, mengungkapkan bahwa Surya Sembada merupakan perusahaan air minum pertama di Indonesia yang menjajal versi terbaru dari alat deteksi kebocoran tersebut.

Baca Juga:  Polda Jatim Kerahkan Armada Laut dan Udara, Perkuat Pencarian Korban KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali

“Beberapa negara di Eropa sudah memakai teknologi ini. Untuk Indonesia, Surabaya yang pertama kali menggunakan versi terbaru,” jelasnya.

Perumdam Surya Sembada sendiri telah menggunakan perangkat Gutermann sejak 2023. Namun menurut Hery Murdianto, perangkat sebelumnya hanya dapat digunakan pada pipa berdiameter hingga 1000 mm. Pada versi terbaru ini, kemampuan deteksinya meningkat signifikan karena dapat bekerja pada pipa berdiameter di atas 1000 mm jenis pipa besar yang banyak digunakan dalam jaringan distribusi air Surabaya.

Kertomenanggal Dipilih Karena Rawan Gangguan

Kawasan Jl. Kertomenanggal dipilih sebagai lokasi uji coba karena memiliki tekanan air yang stabil serta jalur pipa yang kerap terdampak getaran kereta api. Kondisi tersebut membuat area ini lebih rentan terhadap kerusakan pipa.

Baca Juga:  Rokok Ilegal Guncang Ekonomi Madura, Petani Tembakau di Ujung Krisis

Supervisor Pemeliharaan Jaringan Pipa Zona 1, Shah Reza, menjelaskan:

“Area ini memang rawan dan perlu pemantauan berkala. Dengan tekanan yang stabil, hasil deteksi juga lebih akurat.”

Deteksi Kebocoran dalam 5 Menit, Titik Akurat 30 Meter

Selama uji coba, perangkat Gutermann menunjukkan kinerja yang sangat efisien. Hanya dalam waktu sekitar lima menit, alat ini berhasil mendeteksi indikasi kebocoran dengan akurasi tinggi.

Sensor dipasang pada dua titik di pipa, kemudian perangkat memproses sinyal akustik dan menentukan lokasi kebocoran yang berada sekitar 30 meter dari posisi sensor. Pemeriksaan lanjutan di lapangan mengonfirmasi bahwa kebocoran memang terjadi di Jl. Ahmad Yani, Dukuh Menanggal, tepat di depan Gedung Avian Brand.

Baca Juga:  KEMERIAHAN KARNAVAL BUDAYA HUT RI-77 MEMBUAT TUMPAH RUAH PADATI JALAN SERTA WARGA AMBARAWA MENJADI ANTUSIAS

Hemat Biaya, Tingkatkan Kecepatan Perbaikan

Keberhasilan uji coba ini membuktikan bahwa teknologi Gutermann mampu mempercepat proses penanganan kebocoran pipa. Dengan deteksi yang sangat presisi, petugas Perumdam bisa melakukan penggalian tepat di titik kerusakan tanpa perlu membuka banyak area.

Dampaknya, biaya rekondisi jauh lebih efisien dan pemulihan layanan kepada pelanggan dapat dilakukan lebih cepat.

Bukti Komitmen terhadap Layanan Modern dan Responsif

Perumdam Surya Sembada berharap penggunaan teknologi ini dapat memperkuat sistem monitoring jaringan pipa, sekaligus menurunkan angka kehilangan air (non-revenue water).

Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen perusahaan untuk menghadirkan layanan air bersih yang lebih cepat, responsif, dan berbasis teknologi modern bagi masyarakat Kota Surabaya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!