Surabaya Mantapkan Transformasi PAUD 2026: Prasekolah Wajib, Beasiswa Anak Miskin, dan Pembangunan PAUD Negeri Baru

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM — Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali mempertegas langkah progresifnya dalam menata layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menuju sistem yang lebih inklusif dan merata pada tahun 2026. Melalui Rapat Koordinasi (Rakor) yang digelar di Ruang Sidang Wali Kota pada Selasa (2/12/2025), Pemkot bersama Bunda PAUD Kota Surabaya, Rini Indriyani, menyampaikan garis besar transformasi yang akan menjadi fondasi pendidikan anak usia dini tahun depan.

Rakor tersebut menjadi ajang penyelarasan Rancangan Anggaran PAUD 2026 dengan kebijakan nasional Kemendikdasmen RI. Pemkot menekankan bahwa seluruh program disusun berbasis data agar intervensi tepat sasaran dan mencerminkan kebutuhan aktual di lapangan.

Prasekolah Wajib Jadi Pondasi Wajib Belajar 13 Tahun

Salah satu program strategis Pemkot Surabaya pada 2026 ialah penerapan prasekolah satu tahun sebagai bagian dari Wajib Belajar 13 Tahun. Kebijakan ini memastikan setiap anak memperoleh kemampuan dasar untuk bersiap masuk pendidikan dasar.

Bunda PAUD Surabaya, Rini Indriyani, menegaskan pentingnya validasi data sebelum kebijakan dijalankan secara penuh.

Baca Juga:  Dari Senam Hingga Kerohanian: Rutan Salatiga Dorong WBP Jadi Pribadi Lebih Baik

“Kami harus memastikan seluruh data sudah tersinkron dengan baik. Ini penting agar intervensi untuk anak yang belum sekolah, berpindah domisili, atau memiliki kondisi khusus bisa dilakukan secara tepat,” ujarnya.

Pemetaan menyeluruh menjadi kunci agar tak ada anak usia dini yang terlewat dari program pendidikan prasekolah.

Prioritaskan Anak dari Keluarga Miskin Lewat Beasiswa Prasekolah

Untuk menghindari ketimpangan akses pendidikan, Pemkot menyiapkan skema beasiswa prasekolah bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Bantuan ini diberikan karena masih banyak anak dari keluarga miskin yang belum tersentuh layanan pendidikan formal.

Melalui beasiswa ini, seluruh anak dari keluarga rentan dipastikan dapat mengikuti program prasekolah satu tahun secara gratis pada 2026. Kebijakan tersebut diharapkan menjadi solusi untuk memperkecil jurang kesenjangan pendidikan antarwilayah.

Tiga PAUD Negeri Baru Akan Dibangun di Wilayah Kekurangan Fasilitas

Selaras dengan data pemetaan tahun 2025, Pemkot Surabaya telah merencanakan pembangunan tiga PAUD negeri baru di titik yang dinilai paling membutuhkan. Pembangunan sekolah ini diperuntukkan bagi wilayah yang memiliki kekurangan layanan PAUD serta jumlah calon siswa yang terus meningkat.

Baca Juga:  Residivis Kembali Beraksi: Dua Pencuri Sapi diLumajang Berhasil Diamankan Polisi

Rini menegaskan bahwa kebijakan ini tidak bertujuan mematikan sekolah swasta.

“Kami memastikan pembangunan ini tidak mengganggu keberlangsungan sekolah swasta. Fokus kami adalah mengisi kekosongan layanan pendidikan di wilayah prioritas,” jelasnya.

Penguatan Kompetensi Guru PAUD Melalui Kolaborasi Perguruan Tinggi

Transformasi PAUD tak hanya difokuskan pada peserta didik, tetapi juga peningkatan kualitas tenaga pendidik. Pemkot memperluas kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi, bukan hanya UNESA, tetapi juga kampus lain yang memiliki fakultas pendidikan PAUD dan psikologi.

Penguatan kapasitas ini mencakup pelatihan berkelanjutan hingga program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi guru PAUD, sebagai langkah untuk meningkatkan profesionalitas dan mutu pengajaran.

Rakor Jadi Langkah Finalisasi Roadmap PAUD 2026

Rini Indriyani menambahkan bahwa masukan dari Bunda PAUD Kecamatan dan Kelurahan menjadi komponen penting dalam perumusan akhir program. Pada 9 Desember 2025, seluruh saran dari organisasi perangkat daerah (OPD) dan mitra akan dihimpun untuk memfinalisasi roadmap Transformasi PAUD 2026.

Baca Juga:  PKS Kabupaten Buru Beri Sinyal Koalisi, Harap Azis Hentihu Ambil Kader PKS jadi Wakil Bupati

Direktur PAUD Kemendikbud RI, Nia Nurhasanah, yang hadir secara daring, menilai bahwa akhir tahun menjadi momentum strategis untuk merefleksi capaian 2025 dan menyusun langkah lebih terarah pada tahun mendatang.

“Rakor ini sangat penting karena memastikan layanan PAUD tidak hanya fokus pada pendidikan, tetapi juga kesehatan, gizi, dan pengasuhan,” ujarnya.

Menuju Lompatan Besar PAUD Surabaya 2026

Dengan strategi berbasis data, pembangunan fasilitas baru, pemberian beasiswa bagi keluarga miskin, serta penguatan kapasitas guru, Pemkot Surabaya menargetkan transformasi PAUD 2026 sebagai lompatan besar. Harapannya, seluruh anak tanpa pengecualian dapat mengakses layanan pendidikan yang berkualitas sejak usia dini.

Transformasi ini diharapkan menjadi fondasi kuat bagi generasi Surabaya yang lebih siap, tangguh, dan setara dalam memasuki jenjang pendidikan berikutnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!