Syiar Qurban, Seruan Kemanusiaan: LAZiS Jateng Gelar Parade Qurban dan Aksi Bela Palestina Serentak di Jawa Tengah
Laporan: Andi Saputra
SEMARANG | SUARAGLOBAL.COM — Dalam semangat menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (LAZiS) Al-Ihsan Jawa Tengah kembali menggelar program tahunan bertajuk Syiar Parade Qurban & Aksi Bela Palestina. Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di berbagai wilayah Jawa Tengah, yakni Kota Semarang, Surakarta (Solo), dan Kabupaten Kebumen.
Direktur Eksekutif LAZiS Jateng, Ariyanto, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata dari pelayanan lembaga kepada masyarakat yang ingin menunaikan ibadah qurban, sekaligus upaya memperluas manfaat sosial dari ibadah tersebut.
“Tentunya kami hadir kembali untuk memfasilitasi masyarakat Jawa Tengah yang hendak berqurban, agar manfaat ibadah qurban bisa dirasakan oleh pequrban sekaligus bagi banyak orang yang membutuhkan,” ujar Ariyanto dalam keterangannya.
Tahun ini, LAZiS Jateng menargetkan partisipasi dari 1.000 pequrban, dengan rencana distribusi hewan qurban ke 150 titik di 17 kabupaten/kota se-Jawa Tengah, termasuk penyaluran ke wilayah Palestina. Distribusi ini akan difokuskan pada daerah pelosok yang selama ini minim akses terhadap hewan qurban.
Selain distribusi hewan qurban, LAZiS Jateng juga menggagas Aksi Berisik Bela Palestina, sebuah gerakan sosial yang ditujukan untuk menunjukkan kepedulian masyarakat Jawa Tengah terhadap kondisi kemanusiaan di Palestina. Aksi ini tidak hanya menjadi simbol solidaritas, tetapi juga bagian dari edukasi publik tentang pentingnya empati lintas batas.
“Tentu aksi ini adalah bentuk kepedulian kita bersama dan komitmen untuk terus membersamai saudara kita di Palestina,” imbuh Ariyanto.
Dalam hal penyediaan hewan qurban, LAZiS Jateng menjalin kerja sama dengan para peternak lokal guna memastikan ketersediaan hewan yang sehat dan sesuai syariat. Jenis hewan yang disediakan meliputi domba premium, domba standar, dan sapi, semuanya dirawat dengan standar kesehatan dan keagamaan yang ketat.
“Kami mengajak bapak/ibu donatur (pequrban) untuk membersamai kami, memberikan manfaat dan kebahagiaan bagi masyarakat yang lebih membutuhkan di daerah pelosok dan jarang makan daging qurban saat Idul Adha. Semoga Allah memudahkan ikhtiar kita semua,” tutup Ariyanto.
Program ini menjadi bukti bahwa ibadah qurban tidak hanya tentang menunaikan kewajiban spiritual, tetapi juga tentang memperkuat kepedulian sosial dan solidaritas kemanusiaan, baik di dalam negeri maupun untuk saudara-saudara di belahan dunia lain yang sedang berjuang. (*)
Tinggalkan Balasan