Tanam Harapan di Balik Tembok Lapas: Kanwil Ditjenpas Jateng Gandeng MAN Sragen Hijaukan Lapas dengan Durian dan Pepaya

Laporan: Tedy M

SRAGEN | SUARAGLOBAL.COM — Suasana berbeda terlihat di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sragen pada Selasa pagi (22/07/25), ketika ratusan siswa dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sragen secara antusias turut serta dalam kegiatan penanaman bibit pohon durian dan pepaya. Kegiatan ini diinisiasi oleh Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Jawa Tengah bersama Asisten Deputi Koordinasi Strategi Pelayanan Pemasyarakatan (KSPP) Kementerian Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Sebanyak lebih dari 200 bibit pohon ditanam secara serentak di lahan kosong milik Lapas Sragen sebagai bagian dari program ketahanan pangan dan pembinaan kemandirian warga binaan. Tak hanya sebagai upaya penghijauan, kegiatan ini juga sarat nilai edukatif dan kolaboratif antara lembaga pemasyarakatan dengan dunia pendidikan.

Baca Juga:  Kejar-kejaran di Perkebunan Tebu: Polres Lumajang Tangkap Sindikat Pencuri Sapi

Kepala Kanwil Ditjenpas Jateng, Mardi Santoso, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi wujud nyata peran pemasyarakatan yang lebih terbuka dan produktif.

“Kami ingin mengenalkan kepada para siswa bahwa Lapas bukan hanya tempat pembinaan bagi narapidana, tapi juga ruang pembelajaran kehidupan, termasuk tentang pertanian, kewirausahaan, dan keterbukaan sosial,” ungkap Mardi.

Sementara itu, Asisten Deputi KSPP Kemenko Polhukam, Dwi Nastiti, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan aktif siswa-siswi MAN 1 Sragen. Ia menyebut kegiatan ini sebagai bentuk nyata sinergi antarlembaga dalam mewujudkan pemasyarakatan yang lebih humanis dan berkelanjutan.

Baca Juga:  Polresta Sidoarjo Gelar Program Edukasi di Sekolah, Tekan Angka Kekerasan dan Bullying di Kalangan Pelajar

“Dengan adanya sinergi seperti ini, kita turut membangun kesadaran lingkungan sekaligus memberdayakan warga binaan agar lebih produktif. Ini adalah pendekatan yang inklusif dan solutif,” ujarnya.

Kepala Lapas Sragen, Mohamad Maolana, menambahkan bahwa pemanfaatan lahan kosong untuk pertanian menjadi bagian dari program pembinaan kemandirian warga binaan. Ia menjelaskan bahwa hasil dari kebun durian dan pepaya ini nantinya akan dikelola oleh warga binaan, yang dapat memberikan manfaat ekonomi sekaligus keterampilan baru bagi mereka.

Tak kalah penting, kegiatan ini memberikan pengalaman tak terlupakan bagi para siswa. Salah satu siswa, Zahra, menyampaikan rasa bangganya dapat turut serta.

Baca Juga:  Tiga Kodim di Surabaya Dilikuidasi: Transformasi Demi Efisiensi dan Ketangguhan Operasional

“Ini pengalaman luar biasa bagi kami. Kami tidak hanya belajar menanam, tetapi juga mengenal langsung bagaimana Lapas berperan dalam pembinaan manusia. Kami jadi lebih terbuka dan memahami bahwa semua orang bisa berubah,” tuturnya.

Kegiatan ini pun menjadi simbol harapan dan keterbukaan bagaimana lembaga pemasyarakatan bisa menjadi ruang pembelajaran, pemberdayaan, dan kolaborasi lintas generasi. Bibit durian dan pepaya yang ditanam hari ini bukan hanya buah-buahan, tapi juga harapan akan masa depan yang lebih hijau, inklusif, dan produktif. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!