Tanam Harapan di Ladang Jagung: Polres Nganjuk Dorong Kemandirian Pangan Lewat Program Berkelanjutan
Laporan: Ninis Indrawati
NGANJUK | SUARAGLOBAL.COM — Polres Nganjuk kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan dan kemandirian pangan di wilayahnya. Kali ini, melalui kegiatan penanaman jagung tahap kedua yang dilaksanakan di dua lokasi berbeda, yakni di Dusun Dance, Desa Bajang dan lahan petak 33A, Desa Lengkonglor. Total luas lahan yang digarap mencapai 10 hektare, dengan melibatkan puluhan warga sekitar.
Program ini berlangsung sejak 27 Februari hingga 15 Maret 2025 dan merupakan kelanjutan dari program penanaman sebelumnya yang telah berhasil dipanen. Keberhasilan tersebut terlihat dari penggunaan bibit dan pupuk yang sepenuhnya berasal dari hasil panen pertama. Hal ini mencerminkan sistem pertanian berkelanjutan yang tidak hanya produktif, namun juga mandiri.
Kapolres Nganjuk, AKBP Siswantoro, S.I.K., M.H., dalam keterangannya pada Rabu (9/4/2025), menekankan bahwa kegiatan ini tidak semata-mata soal bercocok tanam, melainkan sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya kemandirian pangan.
“Kami ingin menanamkan semangat gotong royong serta menunjukkan bahwa pertanian bisa menjadi sumber kesejahteraan masyarakat jika dikelola secara berkelanjutan,” ungkapnya.
Di Dusun Dance, penanaman dimulai sejak akhir Februari dengan cakupan lahan seluas 5 hektare. Sementara di Desa Lengkonglor, penanaman dilakukan pertengahan Maret dengan luas yang sama. Kedua lokasi menunjukkan antusiasme tinggi dari masyarakat, yang bukan hanya hadir sebagai tenaga kerja, tetapi juga sebagai bagian dari komunitas pertanian yang diberdayakan.
Kapolsek Ngluyu, AKP Sukamto, menyatakan bahwa keterlibatan aktif warga menjadi elemen penting dari keberhasilan program ini.
“Kita ingin masyarakat turut memiliki dan merasakan hasil dari program ini. Mereka bukan hanya pelaksana, tapi juga pemilik dari proses dan hasil pertanian ini,” tegasnya.
Panen jagung tahap kedua diperkirakan akan berlangsung antara akhir Juni hingga pertengahan Juli 2025. Hasilnya diharapkan tidak hanya menambah cadangan pangan lokal, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa pertanian komunitas bisa menjadi solusi ekonomi jangka panjang.
Polres Nganjuk berencana untuk terus memperluas program sejenis di masa mendatang. Dengan mengedepankan prinsip partisipatif dan berkelanjutan, mereka ingin menjadikan sektor pertanian sebagai pilar utama dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Kami percaya bahwa kekuatan pangan ada di tangan masyarakat. Jika diberdayakan dengan baik, pertanian bisa menjadi jalan menuju kesejahteraan bersama,” tutup Kapolres.
Program ini menjadi contoh konkret bagaimana sinergi antara kepolisian dan masyarakat dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan di sektor pertanian. (*)
Tinggalkan Balasan