Tanam Masa Depan dari Bangku Sekolah: Sinergi Polda Jatim dan Unesa Kukuhkan Ketahanan Pangan di Lamongan
Laporan: Ninis Indrawati
LAMONGAN | SUARAGLOBAL.COM — Komitmen membangun ketahanan pangan nasional tak lagi sekadar wacana. Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) bersama Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Cabang Dinas Pendidikan Lamongan, dan Sekolah Nasional Tangguh untuk Ketahanan Pangan Rakyat (Sentra), secara resmi mendeklarasikan kolaborasi penguatan ketahanan pangan di lingkungan sekolah. MTs Miftahul Ulum Solokuro, Lamongan, menjadi tuan rumah peresmian kolaboratif yang visioner ini.
Deklarasi ini dihadiri sejumlah tokoh kunci, seperti Kabag Binkar Biro SDM Polda Jatim AKBP Warsono, Wakil Rektor IV Unesa Dwi Cahyo Kartiko, dan Dekan Fakultas Ketahanan Pangan Unesa, Nining Widyah Kusnanik.
Dalam sambutannya, AKBP Warsono menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menciptakan ketahanan pangan yang berkelanjutan. Polda Jatim, melalui Satgas Pangan, menurutnya siap mendampingi dan mengawal implementasi program ini di lapangan.
“Kami menggerakkan personel Satgas Pangan untuk turut ambil bagian dalam pendampingan program. Kolaborasi ini adalah bentuk nyata dukungan kami terhadap masa depan pangan Indonesia,” tegas Warsono.
Unesa memandang kerja sama ini sebagai langkah strategis dan progresif. Menurut Wakil Rektor IV Unesa, Dwi Cahyo Kartiko, program ini telah dirancang secara menyeluruh dengan menggandeng belasan SMA di Lamongan. Tujuannya adalah menanamkan pemahaman dan kepedulian terhadap pangan sejak usia sekolah.
“Kami menyusun pendekatan edukatif dan partisipatif, lengkap dengan penguatan kurikulum melalui dukungan penuh Fakultas Ketahanan Pangan,” ungkap Dwi Cahyo.
Sementara itu, Dekan Fakultas Ketahanan Pangan Unesa, Nining Widyah Kusnanik, menegaskan bahwa pendidikan ketahanan pangan sejak dini adalah investasi penting untuk masa depan.
“Anak-anak sekolah adalah pionir masa depan. Kesadaran mereka terhadap pangan harus dibangun sejak awal, karena mereka adalah penentu keberlanjutan pangan bangsa,” ujar Nining.
Rangkaian acara deklarasi tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga aplikatif. Peserta terlibat langsung dalam kegiatan penanaman pohon, kunjungan ke lahan pertanian edukatif, hingga mengikuti seminar bertema “Menjadi Petani Muda Itu Keren” yang disampaikan oleh Guru Besar Fakultas Ketahanan Pangan Unesa, Isnawati.
Kegiatan ini menandai babak baru dalam upaya membangun ketahanan pangan nasional dari akar rumput: sekolah. Inisiatif ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara aparat keamanan, akademisi, dan masyarakat bisa menjadi model efektif dalam membentuk generasi muda yang peduli pangan. (*)
Tinggalkan Balasan