Tanggul Jebol, Warga Panik! Polres Lumajang Gerak Cepat Evakuasi Korban Lahar Dingin

Laporan: Ninis Indrawati

LUMAJANG | SUARAGLOBAL.COM — Banjir lahar dingin Gunung Semeru kembali memicu kepanikan warga di wilayah Candipuro, Kabupaten Lumajang, pada Sabtu sore (6/12/2025). Hujan deras yang mengguyur kawasan hulu Semeru membuat aliran Sungai Regoyo meluap, membawa material vulkanik hingga menerjang permukiman warga di Dusun Sumberlangsep, Desa Jugosari.

Melihat situasi yang semakin membahayakan, jajaran Polres Lumajang Polda Jatim langsung dikerahkan untuk melakukan penyelamatan. Personel kepolisian bergegas menuju jalur-jalur rawan dan titik pengungsian yang berada di area perbukitan, memastikan warga dapat menyeberang dari wilayah terjebak lahar menuju lokasi aman.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, menjelaskan bahwa banjir lahar dingin terjadi akibat intensitas hujan tinggi di sekitar puncak Semeru. Ia menegaskan bahwa aparat gabungan tetap bersiaga penuh untuk memberikan pertolongan cepat kepada warga.

Baca Juga:  Gelar Pasukan Mantap Praja 2024: Polres Salatiga Siap Kawal Demokrasi dengan Menjaga Kelancaran dan Keamanan Pilkada 2024

“Kami mendapat laporan dari Polres Lumajang terkait banjir lahar dingin yang memasuki permukiman warga. Anggota di lapangan bergerak cepat membantu warga menuju tempat aman,” ujar Kombes Pol Abast, Minggu (7/12/2025).

Warga mengaku tidak menyangka lahar dingin dapat menembus tanggul yang selama ini mereka yakini cukup kuat menahan luapan. Dalam rekaman video amatir yang beredar, terlihat aliran air bercampur material vulkanik mulai memasuki pekarangan rumah sejak sore hari. Arus yang semakin deras membuat warga berlarian menuju arah perbukitan untuk menyelamatkan diri.

Baca Juga:  Kanwil Ditjenpas Jateng Perkuat Transparansi Aset Negara Lewat Exit Meeting BPK RI

Situasi makin memprihatinkan dialami kelompok warga di RT 22. Dari laporan relawan yang berada di lokasi, sebanyak 35 warga telah mengungsi, terdiri dari 25 orang dewasa dan 10 anak-anak. Kondisi pengungsian masih sangat terbatas, terutama minimnya penerangan. Banyak warga bertahan hanya dengan lampu senter sebagai satu-satunya sumber cahaya.

Secara keseluruhan, terdapat 137 kepala keluarga di Dusun Sumberlangsep yang berada di jalur rawan terdampak banjir lahar dingin Sungai Regoyo. Hingga Minggu malam, aparat gabungan dari Kepolisian, TNI, dan relawan masih disiagakan untuk mengantisipasi banjir susulan mengingat cuaca di kawasan Semeru masih berpotensi hujan.

Baca Juga:  Reses DPRD Jatim: Fuad Benardi Ajak Warga Surabaya Cari Solusi Bersama

Operasi evakuasi dipastikan terus berlanjut hingga seluruh warga dinyatakan aman. Polisi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan segera melapor jika melihat tanda-tanda peningkatan debit air di aliran sungai.

Dengan kondisi yang dinamis dan potensi bahaya yang tinggi, respons cepat aparat menjadi kunci dalam mengurangi risiko korban jiwa. Situasi terkini menempatkan kewaspadaan sebagai prioritas utama bagi warga di sekitar lereng Semeru. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!