Tangisan Ombak di Pantai Tamberu: Bocah 6 Tahun Tenggelam Saat Main Layangan
Laporan: Ninis Indrawati
SAMPANG | SUARAGLOBAL.COM – Suasana duka menyelimuti Dusun Paniniran, Desa Tamberu Barat, Kecamatan Sokobanah, Kabupaten Sampang, pada Sabtu pagi (19/7/2025). Seorang bocah laki-laki berusia enam tahun, Moh. Mirza Pradifa Reza, ditemukan tenggelam di perairan Pantai Tamberu Barat setelah terseret ombak saat bermain layangan di bibir pantai.
Kejadian tragis ini pertama kali diketahui sekitar pukul 09.15 WIB, ketika seorang warga bernama Ari Kunto melaporkan adanya anak tenggelam ke pihak kepolisian. Kapolres Sampang AKBP Hartono, S.Pd., MM melalui Kasi Humas Polres Sampang IPDA Gama Rizaldi, SH, membenarkan insiden tersebut dan menyatakan bahwa pihak Polsek Sokobanah langsung bergerak ke lokasi setelah menerima laporan.
“Setelah kami mendapat laporan dari warga, anggota Polsek Sokobanah segera menuju tempat kejadian. Saat itu, banyak warga telah berkumpul di sekitar rumah korban, suasananya penuh kepanikan,” ujar IPDA Gama Rizaldi.
Menurut keterangan dari saksi mata, korban saat itu sedang bermain layangan bersama temannya, Adam, di tepi pantai. Ombak laut yang sedang pasang tiba-tiba menyeret tubuh kecil Reza ke tengah laut. Seorang warga bernama Huri Arifin (30) melihat langsung momen mengerikan itu.
“Saya lihat anak itu melambaikan tangan, seperti minta tolong. Tanpa pikir panjang, saya langsung terjun untuk menariknya ke daratan,” ungkap Huri, yang berusaha sekuat tenaga menolong korban.
Setelah berhasil dievakuasi, korban yang sempat menunjukkan tanda-tanda masih hidup segera dilarikan ke Puskesmas Tamberu Barat. Namun, upaya medis tidak berhasil menyelamatkan nyawanya. Korban dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah tiba di fasilitas kesehatan tersebut.
Jenazah Moh. Mirza Pradifa Reza kemudian dibawa ke rumah duka untuk dimakamkan. Keluarga korban menerima musibah ini dengan ikhlas sebagai takdir Tuhan. Mereka juga telah menandatangani surat pernyataan yang menyatakan tidak akan menuntut pihak manapun atas peristiwa tersebut.
Menanggapi kejadian ini, pihak kepolisian kembali mengingatkan masyarakat agar lebih memperhatikan keselamatan anak-anak, terutama saat mereka berada di kawasan rawan seperti pantai atau sungai.
“Kami mengimbau kepada seluruh orang tua untuk tidak lengah dalam mengawasi anak-anak mereka. Perlu diingat, air bisa menjadi sahabat yang menenangkan, tetapi juga bisa menjadi musuh yang mematikan bila kita lengah,” pesan IPDA Gama Rizaldi.
Peristiwa memilukan ini menjadi pengingat pahit bahwa bahaya bisa datang kapan saja, bahkan saat anak-anak hanya ingin bermain dan bersenang-senang. Semoga kejadian serupa tidak lagi terulang, dan pengawasan terhadap keselamatan anak bisa menjadi perhatian utama seluruh lapisan masyarakat. (*)
Tinggalkan Balasan