Tawa dan Semangat Kebersamaan Warnai Lomba HUT ke-80 RI di Polres Pelabuhan Tanjung Perak

Laporan: Ninis Indrawati

SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Suasana penuh keceriaan dan tawa lepas mewarnai lingkungan Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, pada perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia. Untuk memeriahkan momen bersejarah ini, jajaran kepolisian menggelar berbagai perlombaan khas 17 Agustusan yang berlangsung meriah.

Dari halaman markas besar kepolisian, sorak-sorai menggema setiap kali lomba dimulai. Anggota polisi hingga staf administratif tanpa ragu ikut berpartisipasi, membaur dalam kompetisi penuh tawa yang sarat dengan nilai kekompakan dan sportivitas. Beragam lomba digelar, mulai dari makan kerupuk, balap kelereng, memasukkan paku ke dalam botol, hingga joget balon.

Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Wahyu Hidayat, hadir langsung untuk menyemangati para peserta. Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar perayaan seremonial, melainkan wadah untuk mempererat kebersamaan.

“Kami ingin menjadikan momentum kemerdekaan ini sebagai pengingat untuk terus menjaga kekompakan. Melalui perlombaan sederhana seperti ini, nilai kebersamaan, sportivitas, dan kerja sama bisa lebih terasa,” ujar AKBP Wahyu.

Salah satu momen yang paling mengundang gelak tawa penonton terjadi saat lomba joget balon. Dua peserta harus menjaga balon tetap di antara dahi mereka sambil bergoyang mengikuti alunan musik. Suasana semakin riuh ketika balon nyaris terlepas, membuat penonton tak kuasa menahan tawa.

Tak kalah seru, lomba memindahkan kelereng dari tepung menggunakan sendok yang digigit juga menghadirkan tantangan tersendiri. Para peserta tampak kesulitan menjaga keseimbangan sekaligus menahan tawa saat wajah mereka dipenuhi tepung putih, membuat penonton semakin terhibur.

Menurut Kapolres, kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi hiburan sesaat, tetapi juga membawa dampak positif terhadap kinerja jajaran kepolisian.

“Harapannya, keakraban ini akan berdampak positif pada pelayanan yang lebih maksimal kepada masyarakat,” tambahnya.

Perlombaan sederhana namun penuh makna tersebut menjadi simbol nyata bahwa semangat kemerdekaan terus hidup dan tumbuh, tidak hanya di tengah masyarakat luas, tetapi juga di lingkungan kepolisian sebagai garda terdepan pelayanan publik. (*)