Tim SAR Gabungan Akhirnya Berhasil Menemukan WNA Hilang di Gunung Merbabu

Evakuasi jasad korban WNA asal Selandia Baru di dasar Kali Menek Gunung Merbabu setalah dilaporkan hilang sejak Sabtu (31/3). (Foto: Kapten Inf. Hermanus)

Ungaran, beritaglobal.net – Setelah tujuh hari pencarian, akhirnya WNA atas nama Andrey Voytech (39), yang hilang di Gunung Merbabu sejak Sabtu (31/3) lalu, akhirnya ditemukan oleh relawan dan tim SAR Gabungan di dasar Kali Menek, Sabtu (7/4), sekira pukul 08.25 WIB.

Berdasar data diterima dari Amin Yahya selaku Kordinator Pos Basarnas Surakarta, Tim Basarnas dan SAR gabungan dari berbagai relawan mengerahkan seluruh anggota di bantu aparat TNI dari Koramil 03 Getasan melaksanakan pencarian hari terakhir dengan membagi start pemberangkatan dari Basecamp Cuntel dan Basecamp Thekelan untuk menyisir lereng merbabu.

Sekira pukul 08.25 WIB di dapatkan informasi dari warga atas nama Toni dan Ismail warga Cuntel melalui jaringan HT ke Besecamp Thekelan telah menemukan sesosok mayat di dasar jurang Kali Menek di atas bebatuan, dalam keadaan tertelungkup dengan luka di kepala dan bau menyengat.

Baca Juga:  Semangat Baru di Laut Nusantara: Serah Terima Jabatan Komandan KRI Pulau Fanildo-732 di Koarmada II

Sementara itu, Ismail dan Toni mengatakan, “Kami berdua berangkat pukul 08.00 WIb dari pos Bese Camp Cuntel menelusuri daerah Kali Menek, kami berdua melihat segerombolan monyet di bawah tebing dengan tingkah aneh sehingga saya menghentikan langkah dan melihat ke bawah ada sosok mayat telungkup di atas bebatuan. Kami berdua takut untuk mendekati mayat tersebut, kemudian saya menghubungi pos Bese Camp yang di Thekelan lewat HT bahwa ada sesosok mayat telungkup di dasar tebing di atas bebatuan di kedalaman lebih kurang 20 meter,” ungkap Ismail.

Selanjutnya Toni menambahkan, “Setelah saya berdua menghubungi Bese Camp di Thekelan tim dari Basarnas dan gabungan relawan dan anggota TNI datang ke lokasi di temukanya mayat di lanjutkan evakuasi dan benar bahwa mayat tersebut adalah mayat pendaki WNA asal New Zealand, Andrey Voytech (39), yang selama ini di cari oleh Basarnas dan relawan selama 7 hari sampai hari ini,” imbuh Toni, salah satu relawan dari Desa Cunthel yang menemukan jenazah korban pertama kali.

Baca Juga:  Pengajian Akbar dan Seminar Literasi Digital "Cakap Digital" di Boyolali Dihadiri Lebih dari 15.000 Jemaah, Ini Pesan Kapolda Melalui Kapolres Boyolali
Proses evakuasi memerlukan waktu beberapa jam karena lokasi yang curam dan licin 

Secara terpisah Danramil 03 Getasan Kapten Inf. Hermanus mengatakan kepada beritaglobal.net, Sabtu (07/04), bahwa dirinya dan beberapa anggota Koramil 03 segera naik ke lokasi penemuan korban setelah mendapat informasi dari jaringan HT Basarnas.

“Saya beserta beberapa anggota Koramil 03 Getasan segera menuju lokasi penemuan jenazah korban di kali Menek. Medannya memang sulit mas, saat menuju ke lokasi saja saya harus bersusah payah dengan berpegangan akar pepohonan,” tutur Kapten Inf. Hermanus.

Kapten Inf. Hermanus menjelaskan proses evakuasi jenazah korban dari lokasi hingga kemudian dibawa ke RS. Bhayangkara Semarang.

“Evakuasi jasad korban Andrey Voytech yang dipastikan warga negara Selandia Baru, dari pukul 12.31 WIB jenazah berhasil dibawa ke basecamp Tekhelan setelah dilakukan pemeriksaan awal oleh tim Inafis Polres Semarang. Dari basecamp Thekelan jenazah korban kemudian sampai di kantor Polsek Getasan sekira pukul 13.20 WIB dan kemudian sekira pukul 13.35 WIB, jenazah korban dibawa ke RS. Bhayangkra Semarang untuk proses identifikasi lebih lanjut,” ungkap Danramil 03 Getasan Kapten Inf. Hermanus.

Baca Juga:  YBM PLN UP3 Grobogan Perkuat Pendidikan Keagamaan di Asamrudung: Dukungan untuk Guru dan TPQ
Koordinasi tim relawan dan SAR Gabungan dalam proses evakuasi jasad korban

Salah seorang tim evakuasi dari Basarnas Rindang K. T., menjelaskan kepada awak media di halaman kantor Polsek Getasan bahwa kemungkinan besar penyebab awal korban meninggal karena terpeleset dan jatuh ke dasar jurang di aliran Kali Menek. Namun untuk lebih pasti tentang sebab meninggalnya korban masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut dari pihak Polri.

“Untuk penyebab meninggalnya korban diduga terpeleset saat mencoba melakukan potong kompas jalur, namun untuk lebih pasti tentang sebab meninggalnya korban dan telah berapa lama korban meninggal, masih dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh Polri,” tegas Rindang K. T. (ASB/Red)

http://www.beritaglobal.net/2018/04/waduh-seorang-wna-asal-australia-nyasar.html

http://www.beritaglobal.net/2018/04/area-pencarian-bule-diduga-hilang-di.html

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!