Tragedi Laut Lekok: Empat Tewas, Satu Masih Hilang — Nelayan dan Tim SAR Tak Kenal Lelah Menyisir Laut Pasuruan
Laporan: Ninis Indrawati
PASURUAN | SUARAGLOBAL.COM – Suasana duka masih menyelimuti pesisir Lekok, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menyusul kecelakaan laut yang menimpa sebuah perahu nelayan yang membawa 21 pemancing dari wilayah perairan Banjang, Minggu pagi (13/7/2025). Hingga hari ketiga pasca insiden tragis tersebut, Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi total empat korban dalam keadaan meninggal dunia, sementara satu korban lainnya masih dalam pencarian intensif.
Perahu naas milik warga lokal dan dikemudikan oleh Jalaludin itu berlayar membawa rombongan pemancing menuju daratan. Namun, setibanya di sekitar pantai Wates, cuaca tiba-tiba memburuk. Gelombang tinggi disertai angin kencang menerjang perahu hingga terbalik, menenggelamkan seluruh penumpangnya ke laut.
“Cuaca berubah ekstrem dalam waktu singkat. Gelombang dan angin kencang membuat perahu tidak bisa dikendalikan hingga akhirnya terbalik,” ungkap salah satu saksi mata yang juga merupakan rekan nelayan Jalaludin.
Dari total 21 penumpang, 16 orang berhasil diselamatkan dalam kondisi selamat oleh nelayan dan tim penyelamat yang cepat tiba di lokasi. Namun lima orang sempat dinyatakan hilang. Proses pencarian yang dilakukan oleh Tim SAR dari Ditpolairud Polda Jawa Timur, Polres Pasuruan Kota, serta dibantu para nelayan setempat, langsung digencarkan sejak Minggu siang.
“Satu korban pertama ditemukan pada hari Minggu sore, diikuti korban kedua yang ditemukan Senin. Hari ketiga pencarian menjadi momen paling krusial, karena dua jenazah kembali ditemukan berkat laporan nelayan yang melihat tubuh korban mengambang di laut,” terang Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast, dalam keterangan persnya di Surabaya, Selasa (15/7/25).
Kombes Abast juga menyampaikan apresiasi tinggi terhadap peran aktif masyarakat pesisir, khususnya para nelayan yang tanpa lelah membantu proses pencarian. “Mereka turut menyisir laut dengan perahu tradisional dan memberikan informasi vital yang sangat membantu,” tambahnya.
Identitas empat korban yang ditemukan telah dikonfirmasi, yakni:
Achan Asfiani (19), warga Karang Ploso, Malang
Winarso (33), warga Singosari, Malang
Muzaki (30), warga asli Pasuruan
Satu korban lainnya masih dalam proses identifikasi di RSUD setempat
Sementara itu, Kapolres Pasuruan Kota AKBP Davis Busin Siswara mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengerahkan tim pendamping psikolog dari Bag SDM dan unsur Polwan untuk memberikan dukungan emosional kepada keluarga korban.
“Kami hadir tidak hanya untuk penanganan teknis di lapangan, tetapi juga memastikan keluarga korban mendapatkan penguatan psikologis agar mampu menghadapi musibah ini dengan tabah,” ujar Kapolres.
Hingga kini, satu korban masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan. Tim SAR gabungan berkomitmen untuk terus melakukan penyisiran baik dari laut maupun udara, jika diperlukan, sampai seluruh korban berhasil ditemukan.
Tragedi ini sekaligus menjadi pengingat keras bagi masyarakat pesisir, nelayan, dan pemancing rekreasional untuk terus mewaspadai potensi cuaca ekstrem. Pemerintah daerah dan aparat keamanan juga mengimbau agar aktivitas di laut hanya dilakukan setelah memastikan prakiraan cuaca dari BMKG.
“Kami akan terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat pesisir, agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Keselamatan harus menjadi prioritas,” tutup Kapolres.
Pencarian dijadwalkan akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan, dengan memperluas area penyisiran, termasuk kemungkinan korban terbawa arus ke wilayah pesisir lain. Harapan masih menyala agar korban terakhir segera ditemukan dan keluarga bisa mendapatkan kepastian. (*)
Tinggalkan Balasan