Unair Komitmen Tinggalkan Karangan Bunga, Ganti dengan Bibit Tanaman untuk Sambut Guru Besar
- account_circle Redaksi SG
- calendar_month 4 jam yang lalu
- comment 0 komentar

Laporan: Bagas
SURABAYA | SUARAGLOBAL.COM – Universitas Airlangga (Unair) kembali menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan menerapkan kebijakan unik dan berani. Terhitung mulai Mei 2025, Unair resmi melarang tradisi pemberian karangan bunga pada acara pengukuhan guru besar. Sebagai gantinya, pihak kampus mendorong masyarakat untuk memberikan bibit tanaman sebagai bentuk ucapan selamat yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Rektor Universitas Airlangga, Prof. Dr. Mohammad Nasih, mengumumkan kebijakan ini dalam sambutannya pada acara pengukuhan guru besar yang digelar pada Selasa (6/5/2025). Dalam pernyataannya, Prof. Nasih menyoroti pentingnya langkah konkret dari institusi pendidikan dalam menghadapi tantangan lingkungan, salah satunya dengan mengurangi limbah bunga sintetis yang kerap mengandung mikroplastik.
“Karangan bunga ucapan selamat sudah mulai ditinggalkan. Sebagai gantinya, kami mendorong untuk memberikan bibit tanaman yang lebih bermanfaat dan bisa dikenang dalam jangka panjang,” ujar Prof. Nasih di hadapan civitas akademika Unair.
Kebijakan ini sejalan dengan upaya Unair untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya pada poin ke-13 (Penanganan Perubahan Iklim) dan poin ke-15 (Melindungi, Memulihkan, dan Meningkatkan Ekosistem Daratan). Bibit tanaman yang disumbangkan nantinya akan ditanam di lingkungan kampus sebagai simbol keberlanjutan dan peran serta dalam penghijauan.
Langkah inovatif ini tidak hanya memperkuat komitmen Unair terhadap lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan posisi universitas dalam pemeringkatan UI GreenMetric—sebuah sistem pemeringkatan internasional yang menilai komitmen kampus terhadap pengelolaan lingkungan dan pengurangan limbah.
Kebijakan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi institusi pendidikan lainnya di Indonesia untuk mengadopsi praktik serupa. Unair menegaskan bahwa perayaan akademik pun bisa menjadi momentum untuk menyuarakan kepedulian terhadap planet ini.
Dengan mengganti karangan bunga menjadi bibit tanaman, Unair tidak hanya menciptakan tradisi baru yang lebih hijau, tetapi juga menanam harapan bagi masa depan bumi yang lebih lestari. (*)
- Penulis: Redaksi SG
Saat ini belum ada komentar