Unik, Stalaktit di Gua Putri Kencono Wungu yang Dapat Ditabuh Seperti Gamelan dan Kentongan
![]() |
Pintu masuk Gua Putri Kencono Wungu di Dusun Wonosobo, Desa Wonodadi, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri. (Foto: dok. istimewa/Supri) |
Wonogiri, beritaglobal.net – Kabupaten Wonogiri merupakan
bagian paling selatan dari wilayah Provinsi Jawa Tengah, berbatasan langsung
dengan pantai selatan, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Provinsi Jawa Timur. Sebagian wilayah Kabupaten Wonogiri dipenuhi dengan bukit
– bukit berkapur, yang memungkinkan terdapat gua alami di wilayah tersebut,
seperti halnya di wilayah Kecamatan Pracimantoro. Terdapat sebuah gua unik yang
diyakini warga setempat memiliki daya magis dan sering kali digunakan oleh
pengunjung dari luar Kota Wonogiri, bahkan dari luar Pulau Jawa untuk melakukan
ritual.
bagian paling selatan dari wilayah Provinsi Jawa Tengah, berbatasan langsung
dengan pantai selatan, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Provinsi Jawa Timur. Sebagian wilayah Kabupaten Wonogiri dipenuhi dengan bukit
– bukit berkapur, yang memungkinkan terdapat gua alami di wilayah tersebut,
seperti halnya di wilayah Kecamatan Pracimantoro. Terdapat sebuah gua unik yang
diyakini warga setempat memiliki daya magis dan sering kali digunakan oleh
pengunjung dari luar Kota Wonogiri, bahkan dari luar Pulau Jawa untuk melakukan
ritual.
Gua unik dengan daya tarik stalaktit dan stalakmite nya yang
dapat mengeluarkan bunyi layaknya suara alat musik gamelan dan kentongan, oleh
warga setempat diberi nama Gua Putri Kencono Wungu. Asal usul pemberian nama
Gua Putri Kencono Wungu, diyakini oleh Wasino (60), warga Dusun Wonosobo, Desa
Wonodadi, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, sebagai orang yang
menemukan gua ini pertama kali di tanggal 01 Januari 1991 silam, dari wangsit
(bisikan gaib) yang ia terima, bahwa dirinya ditemui oleh Putri Kencono Wungu,
yang memberinya izin untuk mencari batu bintang, namun tidak boleh diteruskan,
karena akan merusak kondisi alam disekitar.
dapat mengeluarkan bunyi layaknya suara alat musik gamelan dan kentongan, oleh
warga setempat diberi nama Gua Putri Kencono Wungu. Asal usul pemberian nama
Gua Putri Kencono Wungu, diyakini oleh Wasino (60), warga Dusun Wonosobo, Desa
Wonodadi, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, sebagai orang yang
menemukan gua ini pertama kali di tanggal 01 Januari 1991 silam, dari wangsit
(bisikan gaib) yang ia terima, bahwa dirinya ditemui oleh Putri Kencono Wungu,
yang memberinya izin untuk mencari batu bintang, namun tidak boleh diteruskan,
karena akan merusak kondisi alam disekitar.
![]() |
Stalaktit di dalam Gua Putri Kencono Wungu yang masih terus bertumbuh karena lingkungan alam sekitarnya yang masih terjaga. (Foto: dok. istimewa/Supri) |
“Waktu itu, saya menemukan gua ini tepat pada tanggal 01
Januari 1991, berawal dari wangsit dan mimpi yang saya alami, dimana dalam
mimpi tersebut, saya didatangi oleh seorang putri yang menyebut sebagai Putri
Kencono Wungu. Dalam mimpi saya tersebut, beliau menyuruh saya berhenti untuk mencari batu bintang, karena akan dapat
merusak alam di sekitar tempat saya mencari batu. Selain ditemui oleh Putri
Kencono Wungu, saya juga ditemui oleh Kanjeng Prabu Brawijaya V,” ungkap Wasino
kepada beritaglobal.net, Senin (10/02/2020), di dalam salah satu ruang Gua
Putri Kencono Wungu.
Januari 1991, berawal dari wangsit dan mimpi yang saya alami, dimana dalam
mimpi tersebut, saya didatangi oleh seorang putri yang menyebut sebagai Putri
Kencono Wungu. Dalam mimpi saya tersebut, beliau menyuruh saya berhenti untuk mencari batu bintang, karena akan dapat
merusak alam di sekitar tempat saya mencari batu. Selain ditemui oleh Putri
Kencono Wungu, saya juga ditemui oleh Kanjeng Prabu Brawijaya V,” ungkap Wasino
kepada beritaglobal.net, Senin (10/02/2020), di dalam salah satu ruang Gua
Putri Kencono Wungu.
Diungkapkannya, dari wangsit dan mimpi yang dialaminya,
dirinya secara tidak sengaja menemukan lubang kecil saat mencari batu. Saat di
keruk, ternyata lubang tersebut adalah pintu masuk Gua Putri Kencono Wungu. Hal
mistis yang dialami oleh Wasino saat pertama kali masuk ke dalam Gua, adalah
dirinya bertemu dengan sosok gaib dari Putri Kencono Wungu, yang kemudian
menuntunnya untuk menemukan ruang – ruang lain di dalam gua, serta memberinya
petunjuk nama dan fungsi dari masing – masing ruangan di dalam gua tersebut.
dirinya secara tidak sengaja menemukan lubang kecil saat mencari batu. Saat di
keruk, ternyata lubang tersebut adalah pintu masuk Gua Putri Kencono Wungu. Hal
mistis yang dialami oleh Wasino saat pertama kali masuk ke dalam Gua, adalah
dirinya bertemu dengan sosok gaib dari Putri Kencono Wungu, yang kemudian
menuntunnya untuk menemukan ruang – ruang lain di dalam gua, serta memberinya
petunjuk nama dan fungsi dari masing – masing ruangan di dalam gua tersebut.
“Sewaktu saya menemukan gua pertama kali, saya menemukan
lubang kecil seukuran badan, saya gali dan masuk ke dalamnya. Saat di dalam
itulah saya telah ditunggu oleh Kanjeng Ibu Putri Kencono Wungu, dan oleh
beliau diajak masuk ke bagian dalam gua, dan ternyata di dalam sangat luas.
Saya diberi tahu, tentang nama ruangan – ruangan di dalam gua, juga fungsi nya
di jaman itu,” imbuh Wasino menjelaskan bagian – bagian gua.
lubang kecil seukuran badan, saya gali dan masuk ke dalamnya. Saat di dalam
itulah saya telah ditunggu oleh Kanjeng Ibu Putri Kencono Wungu, dan oleh
beliau diajak masuk ke bagian dalam gua, dan ternyata di dalam sangat luas.
Saya diberi tahu, tentang nama ruangan – ruangan di dalam gua, juga fungsi nya
di jaman itu,” imbuh Wasino menjelaskan bagian – bagian gua.
![]() |
Wasino menunjukkan stalaktit di dalam Gua Putri Kencono Wungu yang dapat mengeluarkan bunyi seperti suara gamelan dan kenthongan. (Foto: dok. istimewa/Supri) |
Bagian – Bagian Gua
Terdapat 7 bagian gua, yang di masing – masing tempatnya,
mempunyai nama dan arti tersendiri. Saat mendampingi beritaglobal.net masuk ke
dalam gua sepanjang lebih kurang 120 meter dari pintu awalnya, Wasino
menceritakan bagian per bagian ruangan gua dengan runtut. “Ruang pertama adalah
ruang tamu, untuk ruang kedua disebut kabudayan, lebih masuk ke dalam di bagian
ke tiga disebut ruang kapusakan, di ruang ke empat disebut ruang jumenengan, setelah
dari ruang jumenengan kita masuk ke ruang sarasehan, setelah itu ada ruang ke enam
disebut ruang penyuwunan, ruang terakhir adalah tempat untuk mandi di sendang
panguripan dan lebih menyatukan permohonan kita kepada Tuhan, seperti halnya
yang dulu pernah dilakukan oleh Putri Kencono Wungu,” jelas Wasino.
mempunyai nama dan arti tersendiri. Saat mendampingi beritaglobal.net masuk ke
dalam gua sepanjang lebih kurang 120 meter dari pintu awalnya, Wasino
menceritakan bagian per bagian ruangan gua dengan runtut. “Ruang pertama adalah
ruang tamu, untuk ruang kedua disebut kabudayan, lebih masuk ke dalam di bagian
ke tiga disebut ruang kapusakan, di ruang ke empat disebut ruang jumenengan, setelah
dari ruang jumenengan kita masuk ke ruang sarasehan, setelah itu ada ruang ke enam
disebut ruang penyuwunan, ruang terakhir adalah tempat untuk mandi di sendang
panguripan dan lebih menyatukan permohonan kita kepada Tuhan, seperti halnya
yang dulu pernah dilakukan oleh Putri Kencono Wungu,” jelas Wasino.
![]() |
Wasino memperagakan menabuh salah satu stalaktit yang dapat mengeluarkan bunyi kenong. (Foto: dok. istimewa/Supri) |
Wasino juga berharap bahwa dimasa mendatang Gua Kencana
Wungu dapat dibangun lebih baik lagi, karena selain untuk melakukan ritual oleh
beberapa orang, Gua ini juga bisa sebagai sarana edukasi bagi siswa – siswi sekolah.
Sementara itu, secara terpisah, Sutrisno selaku Kepala Desa
Wonodadi, menjelaskan bahwa dengan adanya destinasi wisata alam berupa gua
kapur di desanya diharapkan dapat menjadikan salah satu modal untuk menarik
wisatawan serta mensinergikan pembangunan.
Wonodadi, menjelaskan bahwa dengan adanya destinasi wisata alam berupa gua
kapur di desanya diharapkan dapat menjadikan salah satu modal untuk menarik
wisatawan serta mensinergikan pembangunan.
“Kami memberikan apresiasi kepada masyarakat Wonodadi,
karena dengan adanya Gua Putri Kencono Wungu, Desa Wonodadi lebih dikenal dan
juga pembangunan infrastruktur bisa disinergikan antara anggaran dari Dinas
Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri dengan kami
(pemerintah Desa Wonodadi-red),” ungkap Sutrisno.
karena dengan adanya Gua Putri Kencono Wungu, Desa Wonodadi lebih dikenal dan
juga pembangunan infrastruktur bisa disinergikan antara anggaran dari Dinas
Budaya, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonogiri dengan kami
(pemerintah Desa Wonodadi-red),” ungkap Sutrisno.
Sutrisno menyebut, jika pihaknya terus berupaya untuk
membuat obyek – obyek tambahan di sekitar Gua Putri Kencono Wungu seperti halnya
membuat area untuk wisatawan berswafoto, menjaga kelestarian hutan pinus
disekitar gua. (Supriyanto)
membuat obyek – obyek tambahan di sekitar Gua Putri Kencono Wungu seperti halnya
membuat area untuk wisatawan berswafoto, menjaga kelestarian hutan pinus
disekitar gua. (Supriyanto)
Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
Tinggalkan Balasan