Wali Kota Salatiga Tinjau Si Pandu: Dorong Transparansi dan Prioritas Usulan Pembangunan Berbasis Digital
Laporan: Wahyu Widodo
SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM — Wali Kota Salatiga, dr. Robby Hernawan, Sp.OG., meninjau langsung implementasi Digitalisasi Pengelolaan Data Usulan Perencanaan Pembangunan Terpadu (Si Pandu) di Kelurahan Tingkir Tengah, Kecamatan Tingkir, pada Selasa (25/11/2025). Kunjungan ini menjadi bagian dari komitmen Pemerintah Kota Salatiga dalam memperkuat tata kelola pembangunan yang lebih transparan, efektif, dan berbasis data.
Dalam peninjauan tersebut, Wali Kota didampingi oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Eny Endang Surtiani, S.T., M.T., Camat Tingkir, Nyoto Dwi Sabdo, S.STP., M.M., serta Lurah Tingkir Tengah, Titin Eka Novia, S.E.
Apresiasi Wali Kota untuk Inovasi Berbasis Teknologi
Wali Kota Robby menyampaikan apresiasi atas kehadiran inovasi digital Si Pandu sebagai wadah terintegrasi yang mampu menampung dan merekap berbagai usulan pembangunan dari masyarakat.
“Saya mengapresiasi aplikasi ini untuk usulan masyarakat dan saya harapkan ada tambahan evaluasi. Saya kira ini cukup baik, yang penting usulan masyarakat dapat terwadahi,” ujarnya.
Menurutnya, Si Pandu menjadi langkah penting dalam menjembatani aspirasi warga sekaligus meningkatkan efisiensi proses perencanaan pembangunan di tingkat kelurahan.
Tekankan Pentingnya Sosialisasi ke Masyarakat
Dalam kesempatan itu, Robby menekankan perlunya sosialisasi yang intensif kepada masyarakat dan para pemangku wilayah. Ia menilai masih banyak warga yang belum terbiasa dengan teknologi dan memerlukan pendampingan.
“Masyarakat harus paham bahwa ada aplikasi ini dan bagaimana cara menggunakannya karena tidak semua melek IT. Jadi nanti dari kelurahan harus menerjemahkan dan mensosialisasikan sistem ini, terutama kepada RT yang berkoordinasi langsung dengan usulan warga,” jelasnya.
Instruksi Penguatan Prioritas Berbasis Data
Wali Kota juga meminta Camat dan Lurah memanfaatkan data dalam Si Pandu untuk menetapkan prioritas pembangunan secara lebih objektif.
“Untuk Bu Lurah dan Pak Camat, aplikasi ini bisa digunakan untuk melakukan seleksi prioritas usulan warga,” tambahnya.
Dengan data yang tersusun rapi, pemerintah kelurahan diharapkan dapat menentukan program pembangunan berdasarkan urgensi dan kebutuhan masyarakat secara nyata.
Pengembang Ungkap Latar Belakang Lahirnya Si Pandu
Hanyk Setiyani, S.Sos., selaku pengembang Si Pandu, menjelaskan bahwa inovasi tersebut berawal dari kebutuhan akan sistem pengelolaan data Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang lebih efektif. Sebelumnya, data usulan tersimpan dalam bentuk berkas fisik dan folder terpisah, sehingga menyulitkan ketika terjadi rotasi ASN.
“Hal ini memberatkan bagi kelurahan apabila terjadi rotasi ASN, karena sulit mendeteksi track record atau mencari kembali datanya,” ujarnya.
Untuk menjawab tantangan tersebut, Si Pandu dirancang sebagai sistem digital pusat data yang merangkum seluruh berita acara Musrenbang yang telah tervalidasi serta menjadi dokumen kesepakatan antara kelurahan dan masyarakat. Data ini selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan DPA Dana Kelurahan.
“Berita acara Musrenbang yang sebelumnya tercerai-berai kini kami satukan dalam satu database,” tegas Hanyk.
Akses Informasi Lebih Transparan untuk Masyarakat
Melalui Si Pandu, masyarakat kini dapat mengusulkan pembangunan secara digital sekaligus melihat rekapitulasi data usulan yang telah masuk. Sistem ini dinilai mampu mendukung prinsip keterbukaan informasi dan meningkatkan partisipasi warga.
“Masyarakat membutuhkan informasi, dan kelurahan membutuhkan sistem digital. Ketika sarana dan waktu terbatas, data dapat diakses dari mana pun,” ujar Hanyk.
Ia menambahkan bahwa akses data dapat dilakukan dengan mudah melalui pemindaian barcode menggunakan smartphone atau perangkat lainnya, sehingga masyarakat tidak lagi bergantung pada dokumen fisik. (*)


Tinggalkan Balasan