Wilujengan Nagari di Prasasti Plumpungan: Simbol Syukur dan Identitas Salatiga di Hari Jadi ke-1275

Laporan: Wahyu Widodo

SALATIGA | SUARAGLOBAL.COM — Suasana khidmat dan penuh makna menyelimuti halaman Museum Salatiga, yang terletak di kawasan bersejarah Prasasti Plumpungan, Jl. Watu Gulis Plumpungan, Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo. Di tempat itulah, digelar prosesi Wilujengan Nagari, sebagai puncak acara peringatan Hari Jadi ke-1275 Kota Salatiga.

Prosesi Wilujengan Nagari menjadi refleksi budaya dan spiritual yang menggambarkan rasa syukur mendalam warga Salatiga terhadap sejarah panjang perjalanan kotanya. Acara yang berlangsung pada Jumat pagi ini (25/7/25), diisi dengan ritual adat, doa lintas agama, serta penampilan seni budaya lokal yang menggugah kebanggaan identitas kultural masyarakat.

Baca Juga:  Dari Apel ke Aksi: Bupati Ngesti Komandoi Percepatan Perbaikan Infrastruktur

Komandan Kodim 0714/Salatiga, Letkol Inf Guvta Alugoro Koedoes, turut hadir dalam perhelatan tersebut. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi pelestarian tradisi lokal oleh pemerintah kota dan masyarakat Salatiga yang dinilainya sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur sekaligus sebagai modal sosial bangsa.

“Kegiatan ini menjadi pengingat penting bagi kita semua bahwa sejarah dan budaya merupakan fondasi kokoh dalam membangun bangsa. Kodim 0714/Salatiga mendukung penuh pelestarian tradisi lokal sebagai bagian dari ketahanan nasional,” tegas Letkol Guvta.

Tampak hadir pula Wali Kota Salatiga, dr. Robby Hernawan, Sp.OG, serta Wakil Wali Kota Salatiga, Nina Agustin, jajaran Forkopimda, tokoh agama, tokoh adat, dan ratusan masyarakat yang memenuhi kawasan situs sejarah tersebut.

Baca Juga:  Kemendagri Pantau Pansus Pemakzulan Bupati Pati, Polemik PBB 250 Persen, Sudewo Dihadang Gelombang Politik

Momen paling simbolik dalam acara adalah penyerahan tumpeng secara seremonial, sebagai lambang syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan harapan bersama untuk kemajuan Kota Salatiga di masa depan. Suasana semakin meriah dengan pertunjukan kesenian khas daerah dan lantunan doa-doa lintas budaya yang menggambarkan kerukunan masyarakat kota ini.

Usai acara inti di Prasasti Plumpungan, rangkaian peringatan dilanjutkan di halaman rumah dinas Wali Kota Salatiga, dengan pembagian 1.275 porsi Jenang Salatigan—kuliner tradisional yang memiliki makna filosofis sebagai perekat solidaritas warga—sejumlah yang sama dengan usia kota tahun ini.

Baca Juga:  17 Pendekar Muda Siap Harumkan Blitar di Porprov Jatim 2025, Latihan Intensif Setiap Hari

Hari Jadi Kota Salatiga tahun 2025 ini mengangkat tema “Bergerak, Berdaya”, yang merepresentasikan semangat gotong royong, kebangkitan partisipatif masyarakat, serta dorongan kolektif untuk menjadikan Salatiga sebagai kota yang harmonis, maju, dan inklusif.

Kegiatan Wilujengan Nagari bukan hanya acara budaya semata, namun juga menjadi bentuk nyata komitmen Salatiga dalam menjaga warisan sejarah, menguatkan identitas lokal, dan merawat persatuan dalam keberagaman. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!