Zulhas dan Gus Miftah Kunjungi Ponpes Al Khoziny: Kolaborasi Pemerintah–Santri untuk Bangun Generasi Tangguh Pasca Musibah
Laporan: Ninis Indrawati
SIDOARJO | SUARAGLOBAL.COM — Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo menjadi sorotan publik setelah menerima kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. Kunjungan Menko yang akrab disapa Zulhas itu disambut meriah oleh para pengasuh pesantren, ribuan santri, dan tokoh masyarakat yang memadati kawasan STIAI Al Khoziny, (14/11/25).
Kehadiran Zulhas bukan sekadar agenda formal, tetapi juga menjadi wujud komitmen pemerintah pusat dalam memperkuat ekosistem pendidikan pesantren sebagai salah satu pilar penting pembentukan karakter dan kualitas sumber daya manusia Indonesia.
Presiden Prabowo Titip Pesan untuk Santri: Tingkatkan Kualitas untuk Bersaing Secara Global
Di hadapan para santri, Zulhas menyampaikan pesan khusus dari Presiden Prabowo Subianto. Presiden, ujarnya, menaruh perhatian besar pada pendidikan generasi muda, terutama melalui lembaga pesantren.
“Presiden sangat perhatian pada pendidikan. Beliau ingin anak-anak kita mampu bersaing dengan bangsa lain,” ucap Zulhas.
Ia menegaskan bahwa pesantren memiliki keunggulan tersendiri melalui perpaduan kurikulum agama dan pengetahuan umum, yang menjadikan para santri adaptif dan siap menghadapi perkembangan zaman.
Kisah Perjalanan Hidup Zulhas Membakar Semangat Ribuan Santri
Tidak hanya menyampaikan pesan Presiden, Zulhas turut berbagi pengalaman pribadinya. Ia menceritakan bagaimana dirinya yang berasal dari madrasah dapat meniti karier hingga menjadi Ketua MPR dan kini menjabat Menko.
“Saya dari madrasah bisa jadi Ketua MPR dan sekarang Menko. Artinya, santri punya peluang besar untuk memimpin,” tegasnya.
Kisah tersebut disambut antusias oleh para santri yang memenuhi aula, menghadirkan atmosfer penuh motivasi dan optimisme.
Gus Miftah: “Tidak Ada Hasil Besar Tanpa Proses Panjang”
Kegiatan semakin semarak dengan kehadiran pendakwah nasional Gus Miftah. Dalam tausiahnya yang singkat namun mendalam, ia mengingatkan pentingnya kerja keras dan ketabahan dalam menuntut ilmu.
“Tidak ada hasil besar tanpa proses panjang dan perjuangan,” ujarnya disambut tepuk tangan meriah.
Ia juga mengajak para santri untuk terus menjaga disiplin, meneguhkan keikhlasan, dan tidak mudah menyerah demi mencapai cita-cita.
Belasungkawa atas Musibah Runtuhnya Bangunan Pesantren
Di tengah kunjungan, Zulhas menyampaikan duka mendalam atas musibah runtuhnya salah satu bangunan Ponpes Al Khoziny yang sebelumnya menelan korban jiwa. Ia menuturkan bahwa cobaan tersebut harus menjadi pemantik semangat untuk bangkit.
“Cobaan adalah cara Allah mengangkat derajat hamba-Nya. Jangan tenggelam dalam sedih, tetapi bangkitlah lebih kuat,” ujarnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan doa bersama untuk para korban, dipimpin langsung oleh pengasuh pesantren.
Dukungan Pemda Sidoarjo: Komitmen Berkelanjutan untuk Pendidikan Islam
Wakil Bupati Sidoarjo, Mimik Idayana, yang turut mendampingi Menko, menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap pesantren, terutama dalam masa pemulihan pasca musibah.
Pemkab Sidoarjo, tegasnya, berkomitmen untuk terus memperkuat dukungan bagi pendidikan Islam melalui sinergi program dan pendampingan berkelanjutan.
Kunjungan yang Menguatkan Sinergi Pendidikan Nasional
Rangkaian kegiatan ditutup dengan pembacaan doa dan sholawat bersama. Kunjungan Zulhas kali ini tidak hanya menjadi momentum penyemangat bagi para santri, tetapi juga memperkuat hubungan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga pendidikan Islam.
Dengan dukungan berkelanjutan, Ponpes Al Khoziny diharapkan dapat terus berkembang sebagai pusat pembinaan karakter dan intelektual yang mampu melahirkan generasi bangsa yang berilmu, berakhlak, dan siap berkontribusi bagi Indonesia. (*)



Tinggalkan Balasan