Polri Bongkar Lab Ganja 1,2 Ton di Malang Terbesar Se-Indonesia

 

Laporan: Anta 

JAKARTA | SUARAGLOBAL.COM – Bareskrim Polri berhasil membongkar sebuah laboratorium rahasia yang memproduksi ganja sintetis di Kota Malang, Jawa Timur. Laboratorium ini disebut sebagai yang terbesar di Indonesia, dengan barang bukti yang diamankan mencapai 1,2 ton ganja sintetis siap edar dan bahan baku setara 2 ton yang siap diproduksi.

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada mengungkapkan kepada wartawan pada Kamis (4/7/2024), “Jadi kenapa ini disebut terbesar di Indonesia, karena 1,2 ton sinte ini adalah yang terbesar kami ungkap di Indonesia.”

Baca Juga:  Diduga Efek 'Banyu Gendheng', Seorang Oknum Polisi Polres Semarang 'Letuskan' Senjata Api Ke Udara Sebanyak 3 Kali

Laboratorium rahasia ini ditemukan di sebuah rumah di Jl Bukit Barisan, Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan Sukun, Kota Malang. Dari lokasi tersebut, Bareskrim Polri menyita berbagai jenis narkoba dan peralatan produksi. Barang bukti yang diamankan meliputi 1,2 ton ganja sintetis, 25 ribu butir pil ekstasi, dan 25 ribu butir pil Xanax.

Baca Juga:  Upayakan Pembelajaran yang Berkualitas, JSIT Kota Surakarta Gelar Pengimbasan ADLX Introflex TERPADU

“Kami juga menemukan 40 kilogram bahan baku yang setara dengan 2 ton produk jadi. Total zat kimia yang kami amankan bisa diproduksi menjadi 2,1 juta butir pil ekstasi,” tambah Wahyu.

Tidak hanya itu, di rumah tersebut juga ditemukan sejumlah peralatan yang digunakan untuk memproduksi ganja sintetis dan produk narkoba lainnya. Di antaranya adalah mesin pencacah, mesin pencetak, mesin pemanas, dan alat pendingin.

Baca Juga:  Rutan Salatiga Menjadi Tempat Magang dan Observasi Mahasiswa, Ini Harapan Andri Lesmano

“Selain itu, di dalam pabrik narkoba tersebut juga ditemukan adanya mesin pencacah, mesin pencetak, mesin pemanas, beserta cooler-nya,” kata Wahyu.

Pengungkapan ini menunjukkan komitmen Bareskrim Polri dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia. Penyelidikan dan penangkapan pelaku terus dilakukan untuk memastikan tidak ada lagi laboratorium sejenis yang beroperasi di wilayah lain. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Belum ada komentar disini
Jadilah yang pertama berkomentar disini
error: Content is protected !!